PT Vale Yakin Target Produksi Nikel 70.800 Metrik Ton Bisa Tercapai
Tri Yari Kurniawan
Senin, 26 Agustus 2024 - 18:05 WIB
PT Vale Indonesia Tbk ("PT Vale" atau "Perseroan", IDX Ticker: INCO) dan entitas anaknya (bersama-sama "Grup") meyakini target perusahaan untuk memproduksi nikel hingga 70.800 metrik ton pada tahun ini dapat tercapai.
Hal itu disampaikan langsung oleh CEO dan Presiden Direktur PT Vale Indonesia, Febriany Eddy, saat Public Exposed Live 2024, Senin (26/8/2024). "Kami optimis dengan prospek produksi kami dan berharap operasi kami berjalan lancar hingga akhir tahun. Tujuan kami adalah mencapai target produksi sekitar 70.800 metrik ton ("t") nikel dalam matte pada 2024, meningkat dari target tahun lalu," kata Febriany, dalam keterangan pers.
Sekadar diketahui, Public Exposed 2024 dilaksanakan sebagai bentuk transparansi dan akuntabilitas kepada publik, terutama pemegang saham PT Vale Indonesia. Sama seperti tahun sebelumnya, paparan publik ini dilakukan secara daring sebagai bagian dari rangkaian acara Public Expose Live 2024 yang diselenggarakan oleh PT Bursa Efek Indonesia.
Dalam paparan tersebut, PT Vale menegaskan kembali pencapaian operasional dan kinerja keuangannya untuk triwulan kedua tahun 2024 ("2T24") dan semester pertama tahun 2024 ("1H24") sebagaimana yang telah dipublikasikan sebelumnya.
Volume produksi pada 2T24 mengalami penurunan sedikit sebesar 9% dibandingkan dengan kinerja solid yang telah dicapai pada 1T24. Penurunan ini menunjukkan komitmen Perseroan terhadap kualitas dan rencana pemeliharaan yang sangat penting bagi keberhasilan operasi jangka panjang.
Secara year-on-year, produksi PT Vale pada 2T24 hanya sedikit lebih rendah sebesar 2%, menunjukkan kinerja yang konsisten. Selain itu, perusahaan melaporkan produksi pada 1H24 lebih tinggi sebanyak 3% dibandingkan dengan 1H23. Pertumbuhan ini merupakan hasil dari strategi pemeliharaan yang terencana dan output kalsin yang lebih tinggi pada 2024.
Pada 2T24, PT Vale mencapai penjualan 17.505 metrik ton ("t") nikel matte, menghasilkan pendapatan sebesar AS$248,8 juta. Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 8% dibandingkan triwulan sebelumnya yang disebabkan oleh harga realisasi rata-rata nikel yang lebih tinggi pada 2T24. Harga realisasi rata-rata nikel meningkat 12% menjadi AS$14.214 per ton pada 2T24, naik dari AS$12.651 per ton pada 1T24.
Hal itu disampaikan langsung oleh CEO dan Presiden Direktur PT Vale Indonesia, Febriany Eddy, saat Public Exposed Live 2024, Senin (26/8/2024). "Kami optimis dengan prospek produksi kami dan berharap operasi kami berjalan lancar hingga akhir tahun. Tujuan kami adalah mencapai target produksi sekitar 70.800 metrik ton ("t") nikel dalam matte pada 2024, meningkat dari target tahun lalu," kata Febriany, dalam keterangan pers.
Sekadar diketahui, Public Exposed 2024 dilaksanakan sebagai bentuk transparansi dan akuntabilitas kepada publik, terutama pemegang saham PT Vale Indonesia. Sama seperti tahun sebelumnya, paparan publik ini dilakukan secara daring sebagai bagian dari rangkaian acara Public Expose Live 2024 yang diselenggarakan oleh PT Bursa Efek Indonesia.
Dalam paparan tersebut, PT Vale menegaskan kembali pencapaian operasional dan kinerja keuangannya untuk triwulan kedua tahun 2024 ("2T24") dan semester pertama tahun 2024 ("1H24") sebagaimana yang telah dipublikasikan sebelumnya.
Volume produksi pada 2T24 mengalami penurunan sedikit sebesar 9% dibandingkan dengan kinerja solid yang telah dicapai pada 1T24. Penurunan ini menunjukkan komitmen Perseroan terhadap kualitas dan rencana pemeliharaan yang sangat penting bagi keberhasilan operasi jangka panjang.
Secara year-on-year, produksi PT Vale pada 2T24 hanya sedikit lebih rendah sebesar 2%, menunjukkan kinerja yang konsisten. Selain itu, perusahaan melaporkan produksi pada 1H24 lebih tinggi sebanyak 3% dibandingkan dengan 1H23. Pertumbuhan ini merupakan hasil dari strategi pemeliharaan yang terencana dan output kalsin yang lebih tinggi pada 2024.
Pada 2T24, PT Vale mencapai penjualan 17.505 metrik ton ("t") nikel matte, menghasilkan pendapatan sebesar AS$248,8 juta. Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 8% dibandingkan triwulan sebelumnya yang disebabkan oleh harga realisasi rata-rata nikel yang lebih tinggi pada 2T24. Harga realisasi rata-rata nikel meningkat 12% menjadi AS$14.214 per ton pada 2T24, naik dari AS$12.651 per ton pada 1T24.