Aset Pelindo Capai Rp123 Triliun Setelah Tiga Tahun Merger
Tri Yari Kurniawan
Jum'at, 04 Oktober 2024 - 13:38 WIB
Memasuki tahun ketiga setelah penggabungan, PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo berhasil meraih kinerja positif dan konsisten, baik dari segi operasional maupun keuangan. Pencapaian ini mendapat apresiasi dari Desty Arlaini, Asisten Deputi Bidang Jasa Logistik Kementerian BUMN, dalam sambutannya pada acara Peringatan Hari Pelindo - Pelindo Forum, belum lama ini.
"Saya apresiasi tinggi dengan apa yang sudah dilakukan Pelindo selama 3 tahun. Terutama pasca merger ini, bisa diibaratkan setelah merger disahkan, tidak ada masa untuk healing sejenak, karena memang semua paham, merger itu bukan tujuan akhir kita. Merger adalah titik awal kita untuk melakukan transformasi dan yang namanya transformasi tidak pernah ada kata akhirnya," ujar Desty.
Ia juga mengungkapkan bahwa dalam tiga tahun setelah merger, aset Pelindo telah mencapai Rp123 triliun. Desty menyampaikan penghargaan atas konsistensi Pelindo dalam melaksanakan Inisiatif Strategis.
Melalui berbagai program transformasi seperti standardisasi operasi, digitalisasi, optimalisasi, pemurnian bisnis, serta inisiatif strategis lainnya, Pelindo berhasil menciptakan nilai sebesar Rp 4,89 triliun, yang mencakup 81% dari target 2025. Desty berharap program transformasi selanjutnya memfokuskan pada pertumbuhan jangka panjang.
Senada dengan itu, Direktur Utama Pelindo, Arif Suhartono, menyampaikan produktivitas Pelindo terus meningkat setelah melakukan transformasi. Pertumbuhan perusahaan tersebut sejalan dengan meningkatnya ekspektasi pelanggan.
"Sekali lagi saya ulangi terus bahwa kita itu adalah perusahaan berbasis layanan, sehingga fokus kita adalah memperbaiki kualitas layanan. Kita sudah membangun sebesar ini dan sekarang dalam mindset kita adalah how to maximize dan how to optimize. Saya harapkan Pelindo tetap melakukan inovasi dan improvisasi," kata Arif.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Subholding Pelindo Jasa Maritim, Arief Prabowo, menegaskan komitmennya untuk memberikan pelayanan prima sebagai ujung tombak pelayanan Pelindo Grup di bidang Marine, Equipment, dan Port Services (MEPS).
"Saya apresiasi tinggi dengan apa yang sudah dilakukan Pelindo selama 3 tahun. Terutama pasca merger ini, bisa diibaratkan setelah merger disahkan, tidak ada masa untuk healing sejenak, karena memang semua paham, merger itu bukan tujuan akhir kita. Merger adalah titik awal kita untuk melakukan transformasi dan yang namanya transformasi tidak pernah ada kata akhirnya," ujar Desty.
Ia juga mengungkapkan bahwa dalam tiga tahun setelah merger, aset Pelindo telah mencapai Rp123 triliun. Desty menyampaikan penghargaan atas konsistensi Pelindo dalam melaksanakan Inisiatif Strategis.
Melalui berbagai program transformasi seperti standardisasi operasi, digitalisasi, optimalisasi, pemurnian bisnis, serta inisiatif strategis lainnya, Pelindo berhasil menciptakan nilai sebesar Rp 4,89 triliun, yang mencakup 81% dari target 2025. Desty berharap program transformasi selanjutnya memfokuskan pada pertumbuhan jangka panjang.
Senada dengan itu, Direktur Utama Pelindo, Arif Suhartono, menyampaikan produktivitas Pelindo terus meningkat setelah melakukan transformasi. Pertumbuhan perusahaan tersebut sejalan dengan meningkatnya ekspektasi pelanggan.
"Sekali lagi saya ulangi terus bahwa kita itu adalah perusahaan berbasis layanan, sehingga fokus kita adalah memperbaiki kualitas layanan. Kita sudah membangun sebesar ini dan sekarang dalam mindset kita adalah how to maximize dan how to optimize. Saya harapkan Pelindo tetap melakukan inovasi dan improvisasi," kata Arif.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Subholding Pelindo Jasa Maritim, Arief Prabowo, menegaskan komitmennya untuk memberikan pelayanan prima sebagai ujung tombak pelayanan Pelindo Grup di bidang Marine, Equipment, dan Port Services (MEPS).