home ekbis

Triwulan III 2024, PT Vale Catat Peningkatan Produksi & Pengiriman Nikel

Kamis, 31 Oktober 2024 - 08:53 WIB
Secara umum, PT Vale masih menunjukkan kinerja positif di tengah tantangan pasar. Produksi dan penjualan nikel dari perusahaan ini mengalami peningkatan. Foto/Dok PT Vale
PT Vale Indonesia Tbk (“PT Vale” atau “Perseroan”, IDX Ticker: INCO) dan entitas anaknya (secara bersama-sama disebut sebagai “Grup”) mengumumkan capaian kinerja yang tidak diaudit untuk triwulan III 2024 (“3T24”).

Secara umum, PT Vale masih menunjukkan kinerja positif di tengah tantangan pasar. Produksi dan penjualan nikel dari perusahaan ini mengalami peningkatan. Meski begitu, pendapatan dan laba mengalami penurunan akibat harga nikel yang merosot.

Chief Financial Officer PT Vale, Rizky Putra, menyampaikan produksi PT Vale pada 3T24 dan periode sembilan bulan tahun 2024 (“9M24”) menunjukkan kinerja positif, mencapai total 18.008 metrik ton. "Terjadi peningkatan 9% dibandingkan dengan triwulan sebelumnya dan 52.783 t, meningkat 2% secara tahunan.

"Hasil positif ini dapat dikaitkan dengan peningkatan rata-rata kadar bijih nikel dari operasi penambangan kami, yang mencapai 1,79% (+4% dibandingkan dengan 2T24), serta didukung oleh peningkatan output kalsin dari prioritas ulang lingkup pekerjaan dan optimalisasi waktu perawatan di fasilitas pengolahan kami," papar Rizky, dalam siaran pers yang diterima SINDO Makassar.

Sejalan dengan peningkatan produksi pada 3T24 dan 9M24, PT Vale mencatat peningkatan penjualan atau pengiriman nikel matte sebesar 1% secara triwulanan dan 6% secara tahunan. Hal itu menunjukkan peningkatan kinerja operasional selama periode tersebut.

"Terkait produksi nikel matte di operasi Sorowako, kami optimis dapat mencapai target sekitar 70.800 t pada akhir tahun 2024. Kami juga bermaksud melakukan penjualan perdana bijih pada triwulan keempat tahun ini (tunduk pada persetujuan revisi RKAB)," tutur dia.

Meskipun dihadapkan pada tantangan, terutama dari penurunan harga yang berkelanjutan pada 3T24, Perseroan berhasil mencatat pendapatan sebesar AS$229,8 juta pada triwulan tersebut. Harga realisasi rata-rata berada pada AS$12.948 untuk triwulan tersebut dan AS$13.262 per ton untuk periode sembilan bulan, yang mencerminkan penurunan masing-masing sebesar 9% dan 29% dibandingkan dengan harga realisasi rata-rata pada 2T24 dan 9M23.
Baca Selanjutnya
Bagikan artikel ini:
Berita Lainnya
berita lainnya