Kembalikan Kejayaan Kakao di Indonesia, Mars Perkuat Riset & Sumber Daya Berkelanjutan
Tim SINDOmakassar
Rabu, 23 April 2025 - 22:19 WIB
PT Mars Symbioscience Indonesia, unit bisnis dari Mars, Incorporated, berkomitmen mengembalikan kejayaan kakao di Indonesia, khususnya di Pulau Sulawesi. Foto/Istimewa
PT Mars Symbioscience Indonesia, unit bisnis dari Mars, Incorporated, berkomitmen mengembalikan kejayaan kakao di Indonesia, khususnya di Pulau Sulawesi. Produsen cokelat global yang telah beroperasi lebih dari 100 tahun itu memiliki strategi dan tentunya berharap sinergi seluruh pemangku kepentingan.
Saat ini, rangking Indonesia sebagai produsen kakao disebut melorot ke posisi tujuh, dari sebelumnya di posisi tiga. Tentunya hal itu dipengaruhi merosotnya produksi kakao di tanah air, khususnya di Pulau Sulawesi sebagai daerah penghasil komoditas unggulan tersebut.
Jeffrey Haribowo, Indonesia Corporate Affairs Director dari PT Mars, menjelaskan perusahaan telah menjalankan berbagai program sebagai bagian dari strategi untuk mengembalikan kejayaan kakao di Indonesia, khususnya di Pulau Sulawesi. Hanya saja, tentu mewujudkan kejayaan kakao di negeri ini tidak bisa dilakukan sendirian oleh Mars.
"Tidak bisa dilakukan sendirian, mesti sinergi dengan semua pemangku kepentingan. Ya, mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah hingga petani," kata Jeffrey, saat acara media visit di Mars Kakao Research Station (MCRS) di Kabupaten Pangkep, Rabu (23/5/2025).
Ia menekankan dengan membangun pemahaman bersama tentang tantangan dan peluang di industri kakao, serta menciptakan lingkungan pendukung yang memadai bagi petani, maka sektor kakao di Indonesia dapat diperkuat. Pada akhirnya diharapkan meningkatkan produktivitas dan kejayaan kakao di tanah air kembali terwujud.
Selain memperkuat riset, Mars juga membangun berbagai program pelatihan dan pendampingan bagi petani di Indonesia, seperti Mars Cocoa Academy dan Cocoa DevelopmentCenters di Luwu Raya, Sulawesi Selatan. Melalui fasilitas ini, para Associate Mars (sebutan untukkaryawan Mars) memberikan pelatihan kepada petani dalam praktik pertanian modern.
Para petani yang telah dilatih kemudian menjadi Cocoa Doctor/Agripreneurs — ahli dalam budidaya dan pengelolaan tanaman kakao yang membagikan ilmu yang diperoleh kepada komunitasnya.
Saat ini, rangking Indonesia sebagai produsen kakao disebut melorot ke posisi tujuh, dari sebelumnya di posisi tiga. Tentunya hal itu dipengaruhi merosotnya produksi kakao di tanah air, khususnya di Pulau Sulawesi sebagai daerah penghasil komoditas unggulan tersebut.
Jeffrey Haribowo, Indonesia Corporate Affairs Director dari PT Mars, menjelaskan perusahaan telah menjalankan berbagai program sebagai bagian dari strategi untuk mengembalikan kejayaan kakao di Indonesia, khususnya di Pulau Sulawesi. Hanya saja, tentu mewujudkan kejayaan kakao di negeri ini tidak bisa dilakukan sendirian oleh Mars.
"Tidak bisa dilakukan sendirian, mesti sinergi dengan semua pemangku kepentingan. Ya, mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah hingga petani," kata Jeffrey, saat acara media visit di Mars Kakao Research Station (MCRS) di Kabupaten Pangkep, Rabu (23/5/2025).
Ia menekankan dengan membangun pemahaman bersama tentang tantangan dan peluang di industri kakao, serta menciptakan lingkungan pendukung yang memadai bagi petani, maka sektor kakao di Indonesia dapat diperkuat. Pada akhirnya diharapkan meningkatkan produktivitas dan kejayaan kakao di tanah air kembali terwujud.
Selain memperkuat riset, Mars juga membangun berbagai program pelatihan dan pendampingan bagi petani di Indonesia, seperti Mars Cocoa Academy dan Cocoa DevelopmentCenters di Luwu Raya, Sulawesi Selatan. Melalui fasilitas ini, para Associate Mars (sebutan untukkaryawan Mars) memberikan pelatihan kepada petani dalam praktik pertanian modern.
Para petani yang telah dilatih kemudian menjadi Cocoa Doctor/Agripreneurs — ahli dalam budidaya dan pengelolaan tanaman kakao yang membagikan ilmu yang diperoleh kepada komunitasnya.