Kisah Sukses Raja Properti Asal Indonesia di Australia & Tips Berinvestasi di Negeri Kanguru
Tim SINDOmakassar
Senin, 28 April 2025 - 13:35 WIB
Founder One Global Capital Iwan Sunito yang juga dikenal sebagai Raja Properti asal Indonesia di Australia. Foto/Istimewa
Perjalanan seorang Iwan Sunito bak jalinan kisah yang penuh ambisi, ketekunan, dan visi mendalam. Tak heran, kesuksesan Founder One Global Capital ini menaklukkan Benua Kanguru pun menjadi inspirasi banyak diaspora dan pebisnis pemula, terutama yang bermain di sektor properti.
Padahal, menurut Iwan Sunito, yang juga dijuluki Raja Properti Australia, semua itu berawal dari sebuah candaan saat sang ayah, Handy Sunito, berniat mengirimnya bersekolah di Sydney pada 1984 silam.
“Pesan beliau jelas: saya harus mencari pijakan di tanah baru. Saat itu, saya sempat berpikir mungkin ayah tidak ingin saya kembali pulang,” tutur pria kelahiran Surabaya ini sembari tertawa.
Namun ternyata Handy Sunito memiliki pandangan visioner. Kata-katanya yang paling diingat Iwan adalah: “tidak peduli seberapa besar Surabaya, Sydney pasti jauh lebih besar dalam ekonomi dan peluang.”
“Kini saya menyadari betapa bijaknya keputusan beliau yang membuka jalan menuju proyek-proyek bernilai miliaran dolar. Di samping itu, ayah juga memberi nasihat: berpikirlah besar, tetapi mulailah dari yang kecil," kenangnya.
Perjalanan Iwan Sunito di Australia dimulai di University of New South Wales (UNSW), tempatnya menyelesaikan studi dengan gelar Sarjana Arsitektur pada 1992, kemudian meraih gelar Master Manajemen Konstruksi pada 1993.
“Pendidikan di UNSW membentuk pemahaman saya tentang arsitektur, manajemen properti, dan investasi. Di sana pula saya mendapat penghargaan Eric Daniels Prize untuk Desain Hunian,” kata pria kelahiran 1966 ini.
Padahal, menurut Iwan Sunito, yang juga dijuluki Raja Properti Australia, semua itu berawal dari sebuah candaan saat sang ayah, Handy Sunito, berniat mengirimnya bersekolah di Sydney pada 1984 silam.
“Pesan beliau jelas: saya harus mencari pijakan di tanah baru. Saat itu, saya sempat berpikir mungkin ayah tidak ingin saya kembali pulang,” tutur pria kelahiran Surabaya ini sembari tertawa.
Namun ternyata Handy Sunito memiliki pandangan visioner. Kata-katanya yang paling diingat Iwan adalah: “tidak peduli seberapa besar Surabaya, Sydney pasti jauh lebih besar dalam ekonomi dan peluang.”
“Kini saya menyadari betapa bijaknya keputusan beliau yang membuka jalan menuju proyek-proyek bernilai miliaran dolar. Di samping itu, ayah juga memberi nasihat: berpikirlah besar, tetapi mulailah dari yang kecil," kenangnya.
Perjalanan Iwan Sunito di Australia dimulai di University of New South Wales (UNSW), tempatnya menyelesaikan studi dengan gelar Sarjana Arsitektur pada 1992, kemudian meraih gelar Master Manajemen Konstruksi pada 1993.
“Pendidikan di UNSW membentuk pemahaman saya tentang arsitektur, manajemen properti, dan investasi. Di sana pula saya mendapat penghargaan Eric Daniels Prize untuk Desain Hunian,” kata pria kelahiran 1966 ini.