XL Axiata Raup Pendapatan Rp8,6 Triliun di Kuartal Pertama 2025
Tri Yari Kurniawan
Selasa, 06 Mei 2025 - 23:20 WIB
Pada kuartal pertama 2025, pendapatan XL Axiata tercatat sebesar Rp8,6 triliun, naik 2% dibandingkan tahun sebelumnya (YoY). Foto/Istimewa
PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk (XLSMART) mengumumkan hasil kinerja XL Axiata sebelum merger (pra-merger) untuk kuartal pertama 2025. Meski menghadapi tantangan industri yang ketat, daya beli masyarakat yang melemah, dan menurunnya mobilitas jelang Lebaran, XL Axiata berhasil mencatatkan kinerja positif.
Pada kuartal pertama 2025, pendapatan XL Axiata tercatat sebesar Rp8,6 triliun, naik 2% dibandingkan tahun sebelumnya (YoY), dengan EBITDA mencapai Rp 4,32 triliun dan margin EBITDA 50,2%. Laba bersih setelah pajak (PAT) tercatat sebesar Rp 388 miliar.
Presiden Direktur & CEO XLSMART, Rajeev Sethi, menyatakan sepanjang kuartal pertama 2025, perusahaan menghadapi tantangan yang tidak ringan, termasuk kompetisi yang semakin ketat dan berkurangnya mobilitas masyarakat.
"Namun, kami tetap bersyukur dapat meraih kinerja yang baik, tumbuh positif sesuai dengan industri, dan berhasil menyelesaikan proses penggabungan bisnis dengan Smartfren," kata dia.
Rajeev menambahkan, pencapaian ini didorong oleh pertumbuhan bisnis mobile yang stabil, dengan fokus pada Fixed Mobile Convergence (FMC). Jumlah pelanggan mobile XL Axiata bertambah 1,2 juta YoY, sementara pelanggan layanan Fixed Broadband (FBB) tercatat lebih dari 1 juta.
Hingga akhir kuartal pertama 2025, jumlah pelanggan XL Axiata mencapai 58,8 juta, dengan ARPU campuran tetap di sekitar Rp 40 ribu.
Meski ada kenaikan biaya operasional, XL Axiata berhasil mempertahankan rasio beban biaya yang lebih rendah daripada pendapatan. Beban biaya terkait penjualan dan pemasaran dapat dioptimalkan berkat penerapan strategi digitalisasi.
Pada kuartal pertama 2025, pendapatan XL Axiata tercatat sebesar Rp8,6 triliun, naik 2% dibandingkan tahun sebelumnya (YoY), dengan EBITDA mencapai Rp 4,32 triliun dan margin EBITDA 50,2%. Laba bersih setelah pajak (PAT) tercatat sebesar Rp 388 miliar.
Presiden Direktur & CEO XLSMART, Rajeev Sethi, menyatakan sepanjang kuartal pertama 2025, perusahaan menghadapi tantangan yang tidak ringan, termasuk kompetisi yang semakin ketat dan berkurangnya mobilitas masyarakat.
"Namun, kami tetap bersyukur dapat meraih kinerja yang baik, tumbuh positif sesuai dengan industri, dan berhasil menyelesaikan proses penggabungan bisnis dengan Smartfren," kata dia.
Rajeev menambahkan, pencapaian ini didorong oleh pertumbuhan bisnis mobile yang stabil, dengan fokus pada Fixed Mobile Convergence (FMC). Jumlah pelanggan mobile XL Axiata bertambah 1,2 juta YoY, sementara pelanggan layanan Fixed Broadband (FBB) tercatat lebih dari 1 juta.
Hingga akhir kuartal pertama 2025, jumlah pelanggan XL Axiata mencapai 58,8 juta, dengan ARPU campuran tetap di sekitar Rp 40 ribu.
Meski ada kenaikan biaya operasional, XL Axiata berhasil mempertahankan rasio beban biaya yang lebih rendah daripada pendapatan. Beban biaya terkait penjualan dan pemasaran dapat dioptimalkan berkat penerapan strategi digitalisasi.