CEO KALLA Paparkan Fokus Bisnis Energi Terbarukan dalam Board Forum Mandiri Group
Tri Yari Kurniawan
Senin, 19 Mei 2025 - 11:35 WIB
CEO KALLA, Solihin Jusuf Kalla, memaparkan arah fokus bisnis KALLA dalam Board Forum Mandiri Group Q1 2025. Foto/Istimewa
CEO KALLA, Solihin Jusuf Kalla, memaparkan arah fokus bisnis KALLA dalam Board Forum Mandiri Group Q1 2025. Dalam forum tersebut, ia menekankan bahwa dalam sepuluh tahun ke depan, bisnis energi terbarukan alias renewable energy akan menjadi pilar utama perusahaan.
Board Forum merupakan agenda triwulanan yang rutin digelar Mandiri Group untuk meningkatkan kinerja dan tetap relevan terhadap perkembangan zaman. Acara ini menghadirkan tokoh-tokoh inspirasional guna memperluas wawasan dan memperkuat komitmen dalam berkontribusi bagi negeri.
Solihin diundang sebagai narasumber dalam forum yang berlangsung pekan lalu di Auditorium Plaza Mandiri, Jakarta Selatan. Ekonom sekaligus Menteri Keuangan RI periode 2013–2014, Chatib Basri, juga hadir sebagai pembicara.
Dalam pemaparannya, Solihin membuka dengan menelusuri perjalanan KALLA sejak didirikan tahun 1952 hingga kini dikelola oleh generasi ketiga.
“KALLA adalah usaha dari kakek saya, Almarhum Hadji Kalla yang berdiri pada 18 Oktober 1952 yang kini genap berusia 72 tahun. Hal yang membuat kami bertahan tentu dengan values perusahaan yang kuat dan telah diwariskan dengan sangat baik hingga ke saya sebagai generasi ketiga. Nilai tersebut adalah Kerja Ibadah, Apresiasi Pelanggan, Lebih Cepat dan Lebih Baik serta Aktif Bersama,” ungkapnya.
Saat ini, KALLA menaungi tujuh ekosistem bisnis: otomotif, transportasi & logistik, konstruksi, properti, mineral, energi, dan edukasi. Dalam beberapa tahun terakhir, bisnis energi menjadi fokus utama melalui pengembangan PLTA seperti Poso Energy, Malea Hydropower, Mamuju Tumbuan Energy, dan Kerinci Merangin Hidro.
"Fokus Bisnis KALLA saat ini renewable energy. Kapasitas PLTA yang telah terpasang sejauh ini ialah PLTA Poso berkapasitas 610 MW, PLTA Malea berkapasitas 100 MW, PLTA Kerinci berkapasitas 480 MW dan PLTA BMS berkapasitas 225 MW. Nah, proyek selanjutnya ialah PLTA Poso 3 berkapasitas 400 MW, PLTA Mamuju Bawah berkapasitas 360 MW dan PLTA Mamuju Atas berkapasitas 90 MW," jelas Solihin.
Board Forum merupakan agenda triwulanan yang rutin digelar Mandiri Group untuk meningkatkan kinerja dan tetap relevan terhadap perkembangan zaman. Acara ini menghadirkan tokoh-tokoh inspirasional guna memperluas wawasan dan memperkuat komitmen dalam berkontribusi bagi negeri.
Solihin diundang sebagai narasumber dalam forum yang berlangsung pekan lalu di Auditorium Plaza Mandiri, Jakarta Selatan. Ekonom sekaligus Menteri Keuangan RI periode 2013–2014, Chatib Basri, juga hadir sebagai pembicara.
Dalam pemaparannya, Solihin membuka dengan menelusuri perjalanan KALLA sejak didirikan tahun 1952 hingga kini dikelola oleh generasi ketiga.
“KALLA adalah usaha dari kakek saya, Almarhum Hadji Kalla yang berdiri pada 18 Oktober 1952 yang kini genap berusia 72 tahun. Hal yang membuat kami bertahan tentu dengan values perusahaan yang kuat dan telah diwariskan dengan sangat baik hingga ke saya sebagai generasi ketiga. Nilai tersebut adalah Kerja Ibadah, Apresiasi Pelanggan, Lebih Cepat dan Lebih Baik serta Aktif Bersama,” ungkapnya.
Saat ini, KALLA menaungi tujuh ekosistem bisnis: otomotif, transportasi & logistik, konstruksi, properti, mineral, energi, dan edukasi. Dalam beberapa tahun terakhir, bisnis energi menjadi fokus utama melalui pengembangan PLTA seperti Poso Energy, Malea Hydropower, Mamuju Tumbuan Energy, dan Kerinci Merangin Hidro.
"Fokus Bisnis KALLA saat ini renewable energy. Kapasitas PLTA yang telah terpasang sejauh ini ialah PLTA Poso berkapasitas 610 MW, PLTA Malea berkapasitas 100 MW, PLTA Kerinci berkapasitas 480 MW dan PLTA BMS berkapasitas 225 MW. Nah, proyek selanjutnya ialah PLTA Poso 3 berkapasitas 400 MW, PLTA Mamuju Bawah berkapasitas 360 MW dan PLTA Mamuju Atas berkapasitas 90 MW," jelas Solihin.