home ekbis

BSI Kucurkan Rp5,2 Miliar untuk Desa Binaan Klaster Perikanan Laut di Sulsel

Selasa, 27 Mei 2025 - 16:12 WIB
Suasana launching Desa Binaan BSI Klaster Perikanan Laut di Pantai Akkarena, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan pada Selasa (27/5/2025). Foto/Tri Yari Kurniawan
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) meresmikan dua desa binaan untuk klaster perikanan laut di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel). Seremonial launching dilaksanakan di Pantai Akkarena, Kota Makassar, pada Selasa (27/5/2025).

Klaster perikanan laut itu meliputi pengolahan landak laut di dua lokasi. Masing-masing yakni Desa Barrang Caddi, Kecamatan Kepulauan Sangkarrang, Kota Makassar, dan Desa Mattaro Adae, Kecamatan Liukang Tupabbiring, Kabupaten Pangkep.

Direktur Sales & Distribution BSI, Anton Sukarna, menyampaikan program Desa BSI alias Bangun Sejahtera Indonesia bersumber dari zakat karyawan dan perusahaan, yang dikelola Baznas dan BSI Maslahat. Nominalnya mencapai ratusan miliar rupiah, dimana BSI mencetak laba bersih sekitar Rp7 triliun pada 2024.

Anton menjelaskan total ada 20 desa binaan BSI hingga tahun 2024, dan akan bertambah tiga desa binaan pada tahun ini. Program itu dinikmati oleh kurang lebih 7 ribu masyarakat dengan total anggaran mencapai Rp95 miliar. Khusus di Sulsel, ada tiga desa binaan, dimana dua di antaranya masuk klaster perikanan laut.

"Anggaran yang disalurkan Rp5,2 miliar (untuk klaster perikanan laut di dua daerah). Terdapat 100 KK (kepala keluarga) penerima manfaat," kata dia, yang menyebut BSI juga melibatkan swasta yakni PT NNS sebagai mitra offtaker.

Menurut Anton, pembinaan BSI dilakukan secara inklusif, mulai dari hulu ke hilir. Dari aspek produksi, kelembagaan, hingga pemasaran. Pihaknya memproyeksikan Kelompok Nelayan Mandiri Bersama binaan BSI mampu memproduksi gonad dari Landak Laut sebesar 200-500 kg per hari.

Ia cukup optimistis target itu bisa tercapai karena potensi alam sangat melimpah, namun tetap mengingatkan agar jangan sampai mengganggu ekosistem laut. Adapun potensi bisnis ini sangat menjanjikan karena komoditas itu amat diminati Jepang.
Baca Selanjutnya
Bagikan artikel ini:
Berita Lainnya
berita lainnya