RUPTL Baru Berpotensi Ciptakan 1,7 Juta Lapangan Kerja, 91% Green Jobs
Tri Yari Kurniawan
Sabtu, 31 Mei 2025 - 21:01 WIB
Pemerintah memproyeksikan RUPTL baru PLN mampu menghadirkan 1,7 juta lapangan kerja, di mana 760 ribu di antaranya tergolong green jobs. Foto/Istimewa
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN (Persero) 2025–2034 tidak hanya menjadi katalis percepatan pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT), tetapi juga menjadi motor penggerak terciptanya jutaan lapangan kerja. Pemerintah memproyeksikan RUPTL ini mampu menghadirkan 1,7 juta lapangan kerja, di mana 760 ribu di antaranya tergolong green jobs yang tersebar di berbagai pembangkit listrik berbasis energi bersih.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menjelaskan, 1,7 juta lapangan kerja tersebut terbagi atas 836 ribu tenaga kerja di sektor pembangkitan, serta 881 ribu lainnya di sektor transmisi, gardu induk, dan distribusi.
"Penyerapan (tenaga kerja) RUPTL ini kurang lebih sekitar 1,7 juta. Supaya Indonesia terang. Nah ini, kita bikin terang-benderang ini. 1,7 juta tenaga kerja yang mencakup kebutuhan industri, manufaktur, konstruksi, operasi dan pembinaan untuk pembangkit sebesar 836.696," jelas Bahlil dalam konferensi pers RUPTL PLN 2025–2034 di Jakarta, Senin (26/5).
Dari total 836.696 tenaga kerja di sektor pembangkitan, lebih dari 760 ribu atau sekitar 91% merupakan green jobs karena berbasis pada pembangkit listrik EBT.
"Lebih dari pada 91% green jobs. Kira-kira ini supaya anak-anak muda kita bisa masuk," tegas Bahlil.
Secara rinci, sektor pembangkitan EBT berpotensi menyerap tenaga kerja sebagai berikut:
• PLTS: 348.057 tenaga kerja
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menjelaskan, 1,7 juta lapangan kerja tersebut terbagi atas 836 ribu tenaga kerja di sektor pembangkitan, serta 881 ribu lainnya di sektor transmisi, gardu induk, dan distribusi.
"Penyerapan (tenaga kerja) RUPTL ini kurang lebih sekitar 1,7 juta. Supaya Indonesia terang. Nah ini, kita bikin terang-benderang ini. 1,7 juta tenaga kerja yang mencakup kebutuhan industri, manufaktur, konstruksi, operasi dan pembinaan untuk pembangkit sebesar 836.696," jelas Bahlil dalam konferensi pers RUPTL PLN 2025–2034 di Jakarta, Senin (26/5).
Dari total 836.696 tenaga kerja di sektor pembangkitan, lebih dari 760 ribu atau sekitar 91% merupakan green jobs karena berbasis pada pembangkit listrik EBT.
"Lebih dari pada 91% green jobs. Kira-kira ini supaya anak-anak muda kita bisa masuk," tegas Bahlil.
Secara rinci, sektor pembangkitan EBT berpotensi menyerap tenaga kerja sebagai berikut:
• PLTS: 348.057 tenaga kerja