Kinerja Positif Pelindo Regional 4: Arus Penumpang, Peti Kemas, dan Kapal Meningkat
Tri Yari Kurniawan
Minggu, 01 Juni 2025 - 15:33 WIB
Executive Director 4 Pelindo Regional 4, Abdul Azis, saat memaparkan kinerja perusahaan pada kuartal I 2025 di hadapan awak media di salah satu kafe di Kota Makassar. Foto/Istimewa
PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 4 berhasil mencatatkan kinerja positif sepanjang Kuartal I 2025. Tiga indikator utama operasional pelabuhan—arus penumpang, arus peti kemas, dan arus kapal—tercatat meningkat signifikan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, menandakan pemulihan ekonomi Kawasan Timur Indonesia (KTI) yang terus menguat.
Berdasarkan data konsolidasi operasional, arus penumpang naik 20,87%, dari 2.323.310 penumpang pada Kuartal I tahun lalu. Hal ini menunjukkan tingginya mobilitas masyarakat seiring dengan membaiknya infrastruktur pelabuhan dan konektivitas antar daerah.
Arus peti kemas juga mencatatkan kenaikan sebesar 3,40%, mencapai 786.924 TEUs di Kuartal I 2025, yang mencerminkan stabilitas aktivitas perdagangan dan distribusi logistik. Sementara itu, arus kapal melonjak 23,69%, dengan 35.608 call kapal tercatat hingga April 2025, didorong oleh meningkatnya permintaan layanan pelabuhan dan kepercayaan pengguna jasa.
Executive Director 4 Pelindo Regional 4, Abdul Azis, mengungkapkan bahwa capaian ini merupakan hasil dari sinergi berbagai pihak dan transformasi layanan yang terus dilakukan oleh perusahaan.
“Kinerja positif di awal tahun ini menjadi tanda bahwa strategi pelayanan efisien, digitalisasi yang meningkat, serta kerja sama solid dengan mitra dan stakeholder memberikan hasil nyata. Kami optimistis tren ini akan berlanjut seiring dengan komitmen kami dalam memberikan layanan terbaik,” ujar Abdul Azis.
Division Head Operasi Pelindo Regional 4, Yusida M. Palesang, menambahkan bahwa pertumbuhan arus kapal hingga April 2025 disebabkan oleh peningkatan kegiatan kapal tongkang batu bara di Pelabuhan Balikpapan dan Samarinda, kapal roro di Pelabuhan Pantoloan, serta kapal curah kering dan peti kemas luar negeri di Pelabuhan Makassar. Kunjungan kapal roro dan kapal penumpang antar pulau juga meningkat di Pelabuhan Parepare.
Sedangkan, pertumbuhan arus peti kemas didorong oleh tambahan ekspor peti kemas PT Meratus, peningkatan throughput di TPK Bitung dan TPK Makassar, serta meningkatnya permintaan barang konsumtif menjelang hari raya di Makassar New Port (MNP). Aktivitas muat hasil pertanian di Pelabuhan Pantoloan dan bongkaran komoditas pupuk di Pelabuhan Gorontalo juga berkontribusi.
Berdasarkan data konsolidasi operasional, arus penumpang naik 20,87%, dari 2.323.310 penumpang pada Kuartal I tahun lalu. Hal ini menunjukkan tingginya mobilitas masyarakat seiring dengan membaiknya infrastruktur pelabuhan dan konektivitas antar daerah.
Arus peti kemas juga mencatatkan kenaikan sebesar 3,40%, mencapai 786.924 TEUs di Kuartal I 2025, yang mencerminkan stabilitas aktivitas perdagangan dan distribusi logistik. Sementara itu, arus kapal melonjak 23,69%, dengan 35.608 call kapal tercatat hingga April 2025, didorong oleh meningkatnya permintaan layanan pelabuhan dan kepercayaan pengguna jasa.
Executive Director 4 Pelindo Regional 4, Abdul Azis, mengungkapkan bahwa capaian ini merupakan hasil dari sinergi berbagai pihak dan transformasi layanan yang terus dilakukan oleh perusahaan.
“Kinerja positif di awal tahun ini menjadi tanda bahwa strategi pelayanan efisien, digitalisasi yang meningkat, serta kerja sama solid dengan mitra dan stakeholder memberikan hasil nyata. Kami optimistis tren ini akan berlanjut seiring dengan komitmen kami dalam memberikan layanan terbaik,” ujar Abdul Azis.
Division Head Operasi Pelindo Regional 4, Yusida M. Palesang, menambahkan bahwa pertumbuhan arus kapal hingga April 2025 disebabkan oleh peningkatan kegiatan kapal tongkang batu bara di Pelabuhan Balikpapan dan Samarinda, kapal roro di Pelabuhan Pantoloan, serta kapal curah kering dan peti kemas luar negeri di Pelabuhan Makassar. Kunjungan kapal roro dan kapal penumpang antar pulau juga meningkat di Pelabuhan Parepare.
Sedangkan, pertumbuhan arus peti kemas didorong oleh tambahan ekspor peti kemas PT Meratus, peningkatan throughput di TPK Bitung dan TPK Makassar, serta meningkatnya permintaan barang konsumtif menjelang hari raya di Makassar New Port (MNP). Aktivitas muat hasil pertanian di Pelabuhan Pantoloan dan bongkaran komoditas pupuk di Pelabuhan Gorontalo juga berkontribusi.