PLN Setor Rp65,59 Triliun ke Negara Lewat Dividen, Pajak, dan PNBP
Tri Yari Kurniawan
Kamis, 19 Juni 2025 - 15:54 WIB
Petugas PLN melakukan monitoring pasokan listrik secara berlapis dan real time. Kinerja perusahaan sepanjang 2024 sangat baik dengan kontribusi setoran ke negara Rp65,59 triliun. Foto/IST
PT PLN (Persero) mencatat peningkatan kontribusi signifikan terhadap penerimaan negara sepanjang 2024. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang digelar di Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Jakarta, pada Rabu (18/6), PLN melaporkan total setoran senilai Rp65,59 triliun—naik 17,98% dibanding tahun 2023.
Setoran tersebut terdiri atas dividen sebesar Rp3,35 triliun, serta kontribusi melalui pajak sebesar Rp62,17 triliun, yang mencakup pajak penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai (PPN), bea materai, bea masuk, serta pajak dan retribusi daerah. Selain itu, PLN juga menyumbangkan Rp73,68 miliar dalam bentuk Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menyatakan bahwa kontribusi tersebut merupakan wujud nyata peran PLN dalam mendukung pembangunan nasional.
“Ini bukan hanya soal angka, tapi juga tentang akuntabilitas dan kepercayaan. Kami ingin memastikan bahwa setiap langkah yang diambil PLN mampu memberi hasil yang optimal bagi seluruh pemangku kepentingan, khususnya negara sebagai pemegang saham utama,” ujar Darmawan.
Ia menambahkan, pencapaian tersebut merupakan hasil dari transformasi menyeluruh yang telah dijalankan PLN sejak 2020. Transformasi ini memberikan dampak signifikan dan berkelanjutan terhadap kinerja perusahaan.
Sepanjang 2024, PLN membukukan laba bersih sebesar Rp17,76 triliun. Capaian ini didukung oleh pendapatan yang mencapai rekor tertinggi dalam sejarah perusahaan, yakni Rp545,38 triliun—naik 11,90% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp487,38 triliun.
Darmawan juga menekankan pentingnya peran Pemerintah dalam menopang kinerja perusahaan di tengah dinamika global.
Setoran tersebut terdiri atas dividen sebesar Rp3,35 triliun, serta kontribusi melalui pajak sebesar Rp62,17 triliun, yang mencakup pajak penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai (PPN), bea materai, bea masuk, serta pajak dan retribusi daerah. Selain itu, PLN juga menyumbangkan Rp73,68 miliar dalam bentuk Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menyatakan bahwa kontribusi tersebut merupakan wujud nyata peran PLN dalam mendukung pembangunan nasional.
“Ini bukan hanya soal angka, tapi juga tentang akuntabilitas dan kepercayaan. Kami ingin memastikan bahwa setiap langkah yang diambil PLN mampu memberi hasil yang optimal bagi seluruh pemangku kepentingan, khususnya negara sebagai pemegang saham utama,” ujar Darmawan.
Ia menambahkan, pencapaian tersebut merupakan hasil dari transformasi menyeluruh yang telah dijalankan PLN sejak 2020. Transformasi ini memberikan dampak signifikan dan berkelanjutan terhadap kinerja perusahaan.
Sepanjang 2024, PLN membukukan laba bersih sebesar Rp17,76 triliun. Capaian ini didukung oleh pendapatan yang mencapai rekor tertinggi dalam sejarah perusahaan, yakni Rp545,38 triliun—naik 11,90% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp487,38 triliun.
Darmawan juga menekankan pentingnya peran Pemerintah dalam menopang kinerja perusahaan di tengah dinamika global.