First Blasting Proyek Awak Mas Sukses, Pemprov Sulsel Harap Dampak Ekonomi Maksimal
Tri Yari Kurniawan
Selasa, 24 Juni 2025 - 16:54 WIB
PT Masmindo Dwi Area (MDA) sukses melaksanakan peledakan perdana (first blasting) secara terukur dan terkendali di area kerja Proyek Awak Mas. Foto/Istimewa
PT Masmindo Dwi Area (MDA) sukses melaksanakan peledakan perdana (first blasting) secara terukur dan terkendali di area kerja Proyek Awak Mas, Desa Rante Balla, Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu, pada Senin (16/6/2025) pekan lalu. Peledakan ini merupakan bagian penting dari proses persiapan lahan untuk pembangunan fasilitas pengolahan (processing plant).
Kegiatan tersebut dilakukan dengan perencanaan matang dan pendekatan teknis ketat, sesuai dengan standar keselamatan kerja serta regulasi terkait penggunaan bahan peledak dan metode pelaksanaannya.
Tak hanya aspek teknis, MDA juga memperhatikan sisi sosial. Sebelum peledakan, perusahaan telah melakukan serangkaian sosialisasi kepada Pemerintah Kabupaten Luwu, Forkopimda, masyarakat lingkar tambang, serta Kedatuan Luwu yang mewakili kearifan lokal dan budaya setempat.
Sekretaris Dinas ESDM Provinsi Sulawesi Selatan, Jemmy Abdullah, menjelaskan bahwa metode peledakan dipilih karena dinilai paling efisien dalam kondisi geologis Proyek Awak Mas. “Peledakan ini merupakan bagian dari konstruksi dalam rangka pengembangan tambang. Ini akan mempercepat proses penambangan dan membuatnya lebih efisien,” kata Jemmy.
Dengan suksesnya first blasting Proyek Awak Mas, pemerintah tentunya berharap dampak ekonomi dapat dimaksimalkan. Ia menambahkan bahwa kehadiran investasi seperti yang dilakukan MDA memberikan keuntungan besar bagi daerah, selama operasionalnya mematuhi prosedur dan aturan hukum.
“PT MDA bukanlah pemain kecil di sektor pertambangan. Investasi mereka diharapkan mendukung program pemerintah provinsi, khususnya dalam mengurangi angka pengangguran dengan memprioritaskan tenaga kerja lokal,” ucapnya.
Jemmy juga menekankan bahwa kegiatan pertambangan akan memberikan dampak positif bagi pendapatan daerah jika dikelola dengan baik.
Kegiatan tersebut dilakukan dengan perencanaan matang dan pendekatan teknis ketat, sesuai dengan standar keselamatan kerja serta regulasi terkait penggunaan bahan peledak dan metode pelaksanaannya.
Tak hanya aspek teknis, MDA juga memperhatikan sisi sosial. Sebelum peledakan, perusahaan telah melakukan serangkaian sosialisasi kepada Pemerintah Kabupaten Luwu, Forkopimda, masyarakat lingkar tambang, serta Kedatuan Luwu yang mewakili kearifan lokal dan budaya setempat.
Sekretaris Dinas ESDM Provinsi Sulawesi Selatan, Jemmy Abdullah, menjelaskan bahwa metode peledakan dipilih karena dinilai paling efisien dalam kondisi geologis Proyek Awak Mas. “Peledakan ini merupakan bagian dari konstruksi dalam rangka pengembangan tambang. Ini akan mempercepat proses penambangan dan membuatnya lebih efisien,” kata Jemmy.
Dengan suksesnya first blasting Proyek Awak Mas, pemerintah tentunya berharap dampak ekonomi dapat dimaksimalkan. Ia menambahkan bahwa kehadiran investasi seperti yang dilakukan MDA memberikan keuntungan besar bagi daerah, selama operasionalnya mematuhi prosedur dan aturan hukum.
“PT MDA bukanlah pemain kecil di sektor pertambangan. Investasi mereka diharapkan mendukung program pemerintah provinsi, khususnya dalam mengurangi angka pengangguran dengan memprioritaskan tenaga kerja lokal,” ucapnya.
Jemmy juga menekankan bahwa kegiatan pertambangan akan memberikan dampak positif bagi pendapatan daerah jika dikelola dengan baik.