SPJM Resmi Gabungkan EII ke BIMA untuk Efisiensi Bisnis
Tri Yari Kurniawan
Kamis, 03 Juli 2025 - 16:21 WIB
SPJM resmi menandatangani akta penggabungan PT Equiport Inti Indonesia (EII) ke dalam PT Berkah Industri Mesin Angkat (BIMA) pada 2 Juni 2025 di Surabaya. Foto/Istimewa
PT Pelindo Jasa Maritim (SPJM), salah satu subholding dari PT Pelabuhan Indonesia (Persero) yang bergerak di bidang Marine, Equipment, Port Services, Dredging, dan Shipyard (MEPS), resmi menandatangani akta penggabungan PT Equiport Inti Indonesia (EII) ke dalam PT Berkah Industri Mesin Angkat (BIMA) pada 2 Juni 2025 di Surabaya.
SVP Sekretaris Perusahaan SPJM, Tubagus Patrick, menyampaikan langkah ini merupakan bagian dari program aksi korporasi pemurnian bisnis SPJM Grup. EII dan BIMA merupakan anak perusahaan SPJM yang secara core business memiliki jasa pelayanan yang sama yaitu bidang peralatan.
"Sejalan dengan program strategis SPJM untuk penyelarasan bisnis anak perusahaan yang serupa, maka agar tercapai efisiensi operasional, memberikan kemudahan standarisasi pelayanan prima, serta untuk meningkatkan daya saing anak perusahaan, SPJM melakukan penggabungan EII ke BIMA,” ujar Patrick.
Aksi penggabungan ini bertujuan menyederhanakan struktur usaha dan mengonsolidasikan kegiatan bisnis sejenis dalam satu entitas. Selain itu, penggabungan ini juga diharapkan dapat meningkatkan efisiensi operasional serta tata kelola anak perusahaan yang memiliki bidang pelayanan yang sama.
Melalui proses ini, seluruh kegiatan usaha, aset, dan kewajiban EII akan dialihkan kepada BIMA sebagai entitas yang tetap bertahan. Dengan demikian, seluruh aktivitas jasa pemeliharaan, perbaikan, dan konstruksi yang sebelumnya dilakukan terpisah oleh EII dan BIMA kini dapat terintegrasi dan dikelola secara terpusat oleh BIMA.
Langkah ini tidak hanya menyederhanakan struktur bisnis, tetapi juga memperkuat posisi keuangan, legal, dan operasional perusahaan. Selain itu, merger ini diharapkan mampu mengurangi risiko administratif dan perizinan ganda, serta meningkatkan daya saing BIMA sebagai entitas tunggal dalam layanan peralatan.
Secara strategis, aksi korporasi yang dilaksanakan di Graha Indraprasta, kantor pusat BIMA, merupakan bagian dari upaya restrukturisasi usaha untuk menciptakan perusahaan dengan portofolio bisnis yang lebih fokus, sehat, dan berorientasi pada pertumbuhan jangka panjang.
SVP Sekretaris Perusahaan SPJM, Tubagus Patrick, menyampaikan langkah ini merupakan bagian dari program aksi korporasi pemurnian bisnis SPJM Grup. EII dan BIMA merupakan anak perusahaan SPJM yang secara core business memiliki jasa pelayanan yang sama yaitu bidang peralatan.
"Sejalan dengan program strategis SPJM untuk penyelarasan bisnis anak perusahaan yang serupa, maka agar tercapai efisiensi operasional, memberikan kemudahan standarisasi pelayanan prima, serta untuk meningkatkan daya saing anak perusahaan, SPJM melakukan penggabungan EII ke BIMA,” ujar Patrick.
Aksi penggabungan ini bertujuan menyederhanakan struktur usaha dan mengonsolidasikan kegiatan bisnis sejenis dalam satu entitas. Selain itu, penggabungan ini juga diharapkan dapat meningkatkan efisiensi operasional serta tata kelola anak perusahaan yang memiliki bidang pelayanan yang sama.
Melalui proses ini, seluruh kegiatan usaha, aset, dan kewajiban EII akan dialihkan kepada BIMA sebagai entitas yang tetap bertahan. Dengan demikian, seluruh aktivitas jasa pemeliharaan, perbaikan, dan konstruksi yang sebelumnya dilakukan terpisah oleh EII dan BIMA kini dapat terintegrasi dan dikelola secara terpusat oleh BIMA.
Langkah ini tidak hanya menyederhanakan struktur bisnis, tetapi juga memperkuat posisi keuangan, legal, dan operasional perusahaan. Selain itu, merger ini diharapkan mampu mengurangi risiko administratif dan perizinan ganda, serta meningkatkan daya saing BIMA sebagai entitas tunggal dalam layanan peralatan.
Secara strategis, aksi korporasi yang dilaksanakan di Graha Indraprasta, kantor pusat BIMA, merupakan bagian dari upaya restrukturisasi usaha untuk menciptakan perusahaan dengan portofolio bisnis yang lebih fokus, sehat, dan berorientasi pada pertumbuhan jangka panjang.