home ekbis

Lewat UMK Academy, Pertamina Cetak Wirausaha Mandiri & Berdaya Saing

Rabu, 05 November 2025 - 16:29 WIB
Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi kembali menyelenggarakan UMK Academy 2025 Batch 3 sebagai bentuk komitmen mendukung tumbuhnya wirausaha mandiri dan berdaya saing. Foto/IST
Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi kembali menyelenggarakan UMK Academy 2025 Batch 3 sebagai bentuk komitmen mendukung tumbuhnya wirausaha mandiri dan berdaya saing. Program ini berlangsung selama dua hari, 4–5 November 2025, di Kantor Unit Pertamina Patra Niaga Sulawesi, diikuti oleh 50 peserta secara luring dan 30 peserta daring dari berbagai daerah di Sulawesi.

UMK Academy merupakan program pengembangan kapasitas bagi pelaku Usaha Mikro dan Kecil (UMK) binaan Pertamina agar mampu mengelola bisnis secara profesional, berkelanjutan, dan adaptif terhadap dinamika pasar. Melalui pelatihan ini, peserta dibekali pengetahuan serta keterampilan yang relevan untuk meningkatkan daya saing usaha.

Pada batch ketiga ini, peserta mendapatkan dua materi utama dari narasumber berpengalaman. Di antaranya yakni Ria Lestari B membawakan materi “Bisnis Ramah Lingkungan” yang menekankan pentingnya penerapan prinsip keberlanjutan dalam operasional usaha. Materi ini mengajak pelaku UMK menciptakan nilai tambah ekonomi sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.

Selanjutnya, Abd Rakhman T menyampaikan materi “Analisis dan Riset Pasar”, yang memberikan wawasan strategis tentang cara membaca peluang pasar, mengenali tren konsumen, serta merancang strategi bisnis berbasis data agar lebih efektif dan tepat sasaran.

Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, T. Muhammad Rum, mengapresiasi antusiasme peserta. Ia juga menjelaskan UMK Academy adalah bentuk nyata komitmen Pertamina Patra Niaga untuk mendampingi pelaku usaha kecil agar mampu naik kelas.

"Kami percaya keberlanjutan bisnis tidak hanya bergantung pada modal dan produk, tetapi juga pada kemampuan beradaptasi dengan tren pasar serta kesadaran akan tanggung jawab lingkungan. Harapannya, para peserta dapat menerapkan ilmu yang diperoleh dan menjadi penggerak ekonomi lokal yang tangguh dan berdaya saing,” ujar Muhammad Rum.

Salah satu peserta, Rahmi, pelaku usaha olahan pangan khas Makassar, turut membagikan pengalamannya. Materi yang dibawakan disebutnya sangat membuka wawasan dirinya, terutama tentang bagaimana menjalankan usaha yang ramah lingkungan tanpa mengurangi nilai ekonomi produk.
Baca Selanjutnya
Bagikan artikel ini:
Berita Lainnya
berita lainnya