Lewat Program Edukasi Konservasi, Telkom Ajak Generasi Muda Lestarikan Lingkungan
Tri Yari Kurniawan
Rabu, 21 Juni 2023 - 19:54 WIB
Pendidikan memainkan peran penting dalam meningkatkan dan mengembangkan Sumber daya Manusia (SDM) suatu bangsa, dan pendidikan konservasi merupakan pendidikan yang mendukung adanya perubahan tingkah laku, sikap dan cara berpikir, terutama yang berkaitan dengan pengelolaan sumber daya alam termasuk ekosistemnya.
Dalam upaya memberdayakan potensi generasi muda yang sadar lingkungan dan haus akan tantangan alam, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melalui Community Development Center (CDC) semakin konsisten terlibat dalam aksi nyata penanggulangan krisis iklim di Indonesia melalui program pendidikan konservasi.
Baca Juga:Lewat Platform Logee, Telkom Komitmen Dukung Digitalisasi Sektor Logistik
Langkah ini sejalan dengan arahan Menteri BUMN, Erick Thohir yang beharap program CSR (Corporate Social Responsibility) difokuskan pada 3 hal yakni Pendidikan, Lingkungan Hidup dan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah).
Lebih dari 400 orang mendaftar sebagai peserta Program Edukasi Konservasi dan setelah melalui proses seleksi, 10% di antaranya telah terpilih berdasarkan pengetahuan dan wawasan umum mengenai konservasi, pengalaman, motivasi, harapan, dan rencana tindak lanjut atau tujuan jangka panjang setelah mengikuti kegiatan pelatihan.
Pada pelatihan tersebut, peserta mendapatkan materi meliputi Kehutanan Umum, Dasar-dasar Konservasi, Ragam Konservasi, Nilai Karakter Konservasi, Dasar-dasar Ekologi, Pengelolaan Sampah, PPPK dan SAR, Asas Kepemimpinan, Flora dan Fauna Indonesia, Sadar Kebersihan, serta Jurnalistik & Social Media Engagement. Dengan narasumber para ahli berlatar belakang keilmuan serta konsistensinya dalam melakukan aksi nyata sesuai dengan bidangnya masing-masing.
Program ini terintegrasi dan selaras dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs) khususnya pada pilar pembangunan lingkungan Nomor 13 yaitu penanganan perubahan iklim atau climate action. Lebih dari itu, Program edukasi konservasi juga menjadi salah satu aksi nyata dalam mewujudkan target peningkatan pendidikan, penumbuhan kesadaran, serta peningkatan kapasitas manusia dan kelembagaan terkait mitigasi, adaptasi, pengurangan dampak, dan peringatan dini perubahan iklim.
Dalam upaya memberdayakan potensi generasi muda yang sadar lingkungan dan haus akan tantangan alam, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melalui Community Development Center (CDC) semakin konsisten terlibat dalam aksi nyata penanggulangan krisis iklim di Indonesia melalui program pendidikan konservasi.
Baca Juga:Lewat Platform Logee, Telkom Komitmen Dukung Digitalisasi Sektor Logistik
Langkah ini sejalan dengan arahan Menteri BUMN, Erick Thohir yang beharap program CSR (Corporate Social Responsibility) difokuskan pada 3 hal yakni Pendidikan, Lingkungan Hidup dan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah).
Lebih dari 400 orang mendaftar sebagai peserta Program Edukasi Konservasi dan setelah melalui proses seleksi, 10% di antaranya telah terpilih berdasarkan pengetahuan dan wawasan umum mengenai konservasi, pengalaman, motivasi, harapan, dan rencana tindak lanjut atau tujuan jangka panjang setelah mengikuti kegiatan pelatihan.
Pada pelatihan tersebut, peserta mendapatkan materi meliputi Kehutanan Umum, Dasar-dasar Konservasi, Ragam Konservasi, Nilai Karakter Konservasi, Dasar-dasar Ekologi, Pengelolaan Sampah, PPPK dan SAR, Asas Kepemimpinan, Flora dan Fauna Indonesia, Sadar Kebersihan, serta Jurnalistik & Social Media Engagement. Dengan narasumber para ahli berlatar belakang keilmuan serta konsistensinya dalam melakukan aksi nyata sesuai dengan bidangnya masing-masing.
Program ini terintegrasi dan selaras dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs) khususnya pada pilar pembangunan lingkungan Nomor 13 yaitu penanganan perubahan iklim atau climate action. Lebih dari itu, Program edukasi konservasi juga menjadi salah satu aksi nyata dalam mewujudkan target peningkatan pendidikan, penumbuhan kesadaran, serta peningkatan kapasitas manusia dan kelembagaan terkait mitigasi, adaptasi, pengurangan dampak, dan peringatan dini perubahan iklim.