home ekbis

Telkom Dukung Digitalisasi Industri Manufaktur Lewat Teknologi OEE Monitoring Antares

Kamis, 10 Agustus 2023 - 14:21 WIB
Telkom konsisten dukung percepatan digitalisasi industri manufaktur melalui teknologi Overall Equipment Effectivenes (OEE) Monitoring milik Antares. Foto/Dok Telkom
Peran industri manufaktur cukup besar dalam mendongkrak kinerja ekonomi nasional. Berdasarkan catatan Kementerian Perindustrian (Kemenperin), sepanjang 2022 industri manufaktur berhasil merealisasikan pertumbuhan sebesar 5,01%, lebih tinggi dibandingkan 2021 yang sebesar 3,67%. Kinerja positif dari industri manufaktur tersebut sekaligus mencerminkan keberhasilan revolusi Industri 4.0 yang digalakkan oleh pemerintah.

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) turut berkontribusi dalam kesuksesan tersebut melalui teknologi Overall Equipment Effectivenes (OEE) Monitoring milik Antares, produk digital di bawah payung Leap-Telkom Digital (Leap).

Baca Juga:Telkom Sukses Gelar AKHLAK Culture Festival, Diikuti Lebih 1.000 Peserta

OEE menjadi sistem yang penting bagi industri manufaktur sebagai cara untuk mengukur efektivitas pemanfaatan mesin, peralatan, waktu, serta material di lantai produksi. Model pengukuran ini mampu mendefinisikan secara langsung perbedaan antara performa aktual yang sedang terjadi dan performa ideal yang seharusnya bisa dicapai selama proses produksi.

Teknologi tersebut telah dimanfaatkan oleh banyak perusahaan, termasuk PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (Garudafood). Melalui pemanfaatan OEE Monitoring, operasional lantai produksi Garudafood menjadi lebih efisien, mengurangi pemborosan, dan meningkatkan produktivitas perusahaan sehingga secara tidak langsung berdampak pada pengelolaan sumber daya yang lebih efisien dan berkelanjutan.

Berkat solusi real-time yang disediakan oleh Antares, Garudafood dapat mengambil keputusan secara tepat waktu dan melakukan perencanaan yang lebih efektif, serta mampu mengoptimalkan mesin dan peralatan produksi yang ada. Akurasi data Garudafood juga meningkat sekitar 10% sehingga perusahaan dapat mengambil keputusan berdasarkan data yang ideal, mengidentifikasi hambatan operasional, dan mendorong inisiatif perbaikan berkelanjutan.

“Data yang lebih akurat ini memungkinkan customer memahami secara komprehensif kinerja produksinya, mengurangi waktu henti mesin, dan meningkatkan efektivitas peralatan secara keseluruhan. Selain itu, juga menambah wawasan berharga dalam mengambil langkah yang lebih proaktif untuk mengoptimalkan proses produksi dan mencapai standar kualitas yang lebih tinggi,” papar Direktur Digital Business Telkom, Muhamad Fajrin Rasyid.
Baca Selanjutnya
Bagikan artikel ini:
Berita Lainnya
berita lainnya