Logee Bantu Digitalisasi Ekspor-Impor di Terminal Peti Kemas Pelabuhan
Tri Yari Kurniawan
Sabtu, 14 Januari 2023 - 15:21 WIB
PT Telkom Indonesia Tbk atau Telkom melalui Leap menghadirkan platform digital Logee untuk mendigitalisasi ekosistem logistik. Logee diinisiasi untuk dapat memberikan solusi terkait pengelolaan ekspor-impor, khususnya di terminal peti kemas atau TPK pelabuhan agar lebih efektif dan efisien melalui pemanfaatan teknologi digital.
Ekosistem digital yang dihadirkan oleh Logee juga sejalan dengan cita-cita pemerintah untuk menurunkan biaya logistik nasional, yang tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 18 tahun 2020 Tentang Rencana Aksi Penataan Ekonomi Logistik Nasional. Saat ini, biaya logistik di Indonesia saat ini mencapai 26% dari Produk Domestik Bruto (PDB), dengan rata-rata biaya logistik di negara sekitar sebesar 13%.
Baca Juga:Sistem Keamanan Siber Terintegrasi, Telkom Pastikan Data Pelanggan Aman
Direktur Digital Bisnis Telkom, Fajrin Rasyid, mengatakan upaya Telkom dalam mengakselerasi ekosistem digital logistik, khususnya di pelabuhan saat ini telah mengubah proses konvensional menjadi digital secara paperless dengan proses yang lebih sederhana dan transparan untuk mengurangi cost operational logistics PPJK.
“Saat ini, Logee telah terintegrasi dengan Terminal Peti Kemas NPCT1 (New Priok Container Terminal One), TPK KOJA, National Logistic Ecosystem (NLE), dan yang terbaru yaitu JICT (PT Jakarta International Container Terminal),” ujar Fajrin, dalam keterangan pers yang diterimaSINDO Makassar.
Lebih lanjut, Fajrin menjelaskan dengan digitalisasi, pemerintah berharap biaya logistik bisa ditekan hingga 17% pada 2024 mendatang. "Telkom sebagai BUMN dengan fokus penguatan digital, memiliki tanggung jawab untuk mengakselerasi ekosistem digital ini,” sebutnya.
Pengurusan gate pass di pelabuhan sudah menjadi kegiatan operasional sehari-hari oleh Pemilik Barang atau PPJK. Pemanfaatan teknologi juga sudah merambah di terminal pelabuhan dikarenakan sudah menggunakan Terminal Operating System (TOS).
Ekosistem digital yang dihadirkan oleh Logee juga sejalan dengan cita-cita pemerintah untuk menurunkan biaya logistik nasional, yang tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 18 tahun 2020 Tentang Rencana Aksi Penataan Ekonomi Logistik Nasional. Saat ini, biaya logistik di Indonesia saat ini mencapai 26% dari Produk Domestik Bruto (PDB), dengan rata-rata biaya logistik di negara sekitar sebesar 13%.
Baca Juga:Sistem Keamanan Siber Terintegrasi, Telkom Pastikan Data Pelanggan Aman
Direktur Digital Bisnis Telkom, Fajrin Rasyid, mengatakan upaya Telkom dalam mengakselerasi ekosistem digital logistik, khususnya di pelabuhan saat ini telah mengubah proses konvensional menjadi digital secara paperless dengan proses yang lebih sederhana dan transparan untuk mengurangi cost operational logistics PPJK.
“Saat ini, Logee telah terintegrasi dengan Terminal Peti Kemas NPCT1 (New Priok Container Terminal One), TPK KOJA, National Logistic Ecosystem (NLE), dan yang terbaru yaitu JICT (PT Jakarta International Container Terminal),” ujar Fajrin, dalam keterangan pers yang diterimaSINDO Makassar.
Lebih lanjut, Fajrin menjelaskan dengan digitalisasi, pemerintah berharap biaya logistik bisa ditekan hingga 17% pada 2024 mendatang. "Telkom sebagai BUMN dengan fokus penguatan digital, memiliki tanggung jawab untuk mengakselerasi ekosistem digital ini,” sebutnya.
Pengurusan gate pass di pelabuhan sudah menjadi kegiatan operasional sehari-hari oleh Pemilik Barang atau PPJK. Pemanfaatan teknologi juga sudah merambah di terminal pelabuhan dikarenakan sudah menggunakan Terminal Operating System (TOS).