Komitmen Efisiensi Energi, PT Vale Sabet Subroto Awards dari Kementerian ESDM
Tim Sindomakassar
Rabu, 01 November 2023 - 22:57 WIB
PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) menerima penghargaan Juara II Subroto Awards 2023 Subsektor Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE). PT Vale menjadi satu-satunya perusahaan pertambangan yang meraih kategori Efisiensi dan Transisi Energi.
Subroto Awards Subsektor EBTKE ini merupakan penghargaan dari Direktorat Jenderal (Ditjen) EBTKE Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia. Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi tertinggi dari Kementerian ESDM yang diberikan kepada entitas yang memiliki peranan dalam memajukan sektor energi dan sumber daya mineral, khususnya dalam efisiensi dan konservasi energi, serta penurunan emisi gas rumah kaca.
Penghargaan diterima oleh Chief Operating Officer (COO) PT Vale Abu Ashar pada seremoni yang berlangsung di Nusa Dua, Denpasar, Bali, Senin (30/10/2023). Abu Ashar didampingi oleh Director Energy & Logistic PT Vale Dahlan. Selain dihadiri oleh pimpinan Ditjen EBTKE, seremoni juga dihadiri oleh pimpinan lintas kementerian dan lembaga, asosiasi yang terkait dengan energi, dan pelaku industri.
Penghargaan dialamatkan ke PT Vale karena dinilai sebagai perusahaan pertambangan yang berkomitmen serius terhadap efisiensi dan transisi energi. Sejak 1979, PT Vale telah menempuh opsi untuk mengandalkan energi baru terbarukan, yang ditandai dengan berdirinya Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Larona, dengan kapasitas terpasang sebesar 165 megawatt (MW).
Kemudian, pada 1999, perusahaan pertambangan nikel ini mengoperasikan PLTA kedua, yakni PLTA Balambano dengan kapasitas 110 MW. Terakhir, pada 2011, PLTA ketiga resmi beroperasi, yakni PLTA Karebbe yang berkapasitas 90 MW.
Investasi untuk ketiga PLTA milik PT Vale mencapai lebih dari US$1 miliar. Kehadiran ketiga PLTA, selain menjadi pasokan utama pabrik pengolahan atau smelter nikel PT Vale di Sorowako, Luwu Timur, juga berperan penting untuk mencegah emisi karbon setara dengan 1 juta CO2eq.
“Selain investasi untuk membangun PLTA, kami juga melakukan perawatan yang serius untuk menjamin aspek keamanan dam, serta mengoptimalkan kapasitas sumber energi baru dan terbarukan ini,” tuturnya.
Subroto Awards Subsektor EBTKE ini merupakan penghargaan dari Direktorat Jenderal (Ditjen) EBTKE Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia. Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi tertinggi dari Kementerian ESDM yang diberikan kepada entitas yang memiliki peranan dalam memajukan sektor energi dan sumber daya mineral, khususnya dalam efisiensi dan konservasi energi, serta penurunan emisi gas rumah kaca.
Penghargaan diterima oleh Chief Operating Officer (COO) PT Vale Abu Ashar pada seremoni yang berlangsung di Nusa Dua, Denpasar, Bali, Senin (30/10/2023). Abu Ashar didampingi oleh Director Energy & Logistic PT Vale Dahlan. Selain dihadiri oleh pimpinan Ditjen EBTKE, seremoni juga dihadiri oleh pimpinan lintas kementerian dan lembaga, asosiasi yang terkait dengan energi, dan pelaku industri.
Penghargaan dialamatkan ke PT Vale karena dinilai sebagai perusahaan pertambangan yang berkomitmen serius terhadap efisiensi dan transisi energi. Sejak 1979, PT Vale telah menempuh opsi untuk mengandalkan energi baru terbarukan, yang ditandai dengan berdirinya Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Larona, dengan kapasitas terpasang sebesar 165 megawatt (MW).
Kemudian, pada 1999, perusahaan pertambangan nikel ini mengoperasikan PLTA kedua, yakni PLTA Balambano dengan kapasitas 110 MW. Terakhir, pada 2011, PLTA ketiga resmi beroperasi, yakni PLTA Karebbe yang berkapasitas 90 MW.
Investasi untuk ketiga PLTA milik PT Vale mencapai lebih dari US$1 miliar. Kehadiran ketiga PLTA, selain menjadi pasokan utama pabrik pengolahan atau smelter nikel PT Vale di Sorowako, Luwu Timur, juga berperan penting untuk mencegah emisi karbon setara dengan 1 juta CO2eq.
“Selain investasi untuk membangun PLTA, kami juga melakukan perawatan yang serius untuk menjamin aspek keamanan dam, serta mengoptimalkan kapasitas sumber energi baru dan terbarukan ini,” tuturnya.