Public Expose Live 2023: IPCM Paparkan Kinerja Positif & Capaian Berbagai Kerja Sama
Tim SINDOmakassar
Jum'at, 01 Desember 2023 - 14:36 WIB
PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IDX: IPCM) menyelenggarakan Paparan Publik Tahunan 2023 dari monitoring room IPCM di Pelindo Tower, Jakarta Utara. Tahun ini Paparan Publik IPCM kembali dilaksanakan secara virtual dalam rangkaian acara “Public Expose (PUBEX) Festival 2023” yang diselenggarakan oleh PT Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dalam rangka peringatan 46 Tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia dan disiarkan secara realtime di TV maupun media digital melalui saluran IDX Channel.
Paparan IPCM disampaikan oleh Direktur Utama IPCM merangkap Direktur Komersial dan Pengembangan Bisnis, Shanti Puruhita, Direktur Armada dan Operasi, Muhammad Iqbal dan Direktur Keuangan dan SDM, Reini Delfianti.
Beberapa hal utama yang disampaikan dalam pemaparan publik IPCM seperti kinerja kuangan perseroan yang berakhir 30 September 2023, penyesuaian tarif di berbagai wilayah dan penandatanganan perpanjangan perjanjian kerjasama dengan pengguna jasa eksisting.
Pada laporan keuangan 9M-2023 ini, IPCM melaporkan kinerja positif atau lebih baik dari periode yang sama di tahun sebelumnya dengan kenaikan pendapatan sebesar 27,87% menjadi Rp858,11 miliar dari Rp671,05 miliar (YoY). IPCM juga mencatatkan kenaikan laba sebesar Rp119,78 miliar, naik 17,81% dari Rp101,67 miliar (YoY).
Kontribusi utama pendapatan IPCM diperoleh dari jasa pelayanan kapal sebesar Rp756,28 miliar atau 88,13% dari total pendapatan. Kontribusi pendapatan lainnya adalah jasa pengangkutan dan lainnya sebesar Rp70,33 miliar atau 8,19% serta jasa pengelolaan kapal sebesar Rp31,50 miliar atau 3,67%.
Pendapatan jasa penundaan kapal yang terdiri dari pelabuhan umum senilai Rp326,02 miliar, Terminal Khusus (Tersus) sebanyak Rp227,47 miliar dan Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) sebesar Rp163,72 miliar. Peningkatan pendapatan Tersus pada periode ini mengalami kenaikan lebih tinggi apabila dibandingkan dengan pendapatan TUKS, dengan kenaikan masing-masing sebesar 73,74% dan 34,99% dibanding periode tahun 2022 lalu.
Adapun beban pokok pendapatan naik sebesar 32,95% dari Rp480,68 miliar menjadi Rp639,09 miliar yang sebagian besar terkontribusi dari adanya kenaikan harga bahan bakar minyak. Kendati demikian, dengan menjalankan rencana strategis perusahaan, Perseroan berhasil mencatatkan kenaikan laba usaha sebesar 20,47% menjadi Rp144,95 miliar dari Rp120,33 miliar di tahun sebelumnya. IPCM juga dapat mencatatkan kenaikan total aset sebesar 3,91% dari Rp1,49 triliun pada 9M-2022 menjadi Rp1,55 triliun pada 9M-2023.
Paparan IPCM disampaikan oleh Direktur Utama IPCM merangkap Direktur Komersial dan Pengembangan Bisnis, Shanti Puruhita, Direktur Armada dan Operasi, Muhammad Iqbal dan Direktur Keuangan dan SDM, Reini Delfianti.
Beberapa hal utama yang disampaikan dalam pemaparan publik IPCM seperti kinerja kuangan perseroan yang berakhir 30 September 2023, penyesuaian tarif di berbagai wilayah dan penandatanganan perpanjangan perjanjian kerjasama dengan pengguna jasa eksisting.
Pada laporan keuangan 9M-2023 ini, IPCM melaporkan kinerja positif atau lebih baik dari periode yang sama di tahun sebelumnya dengan kenaikan pendapatan sebesar 27,87% menjadi Rp858,11 miliar dari Rp671,05 miliar (YoY). IPCM juga mencatatkan kenaikan laba sebesar Rp119,78 miliar, naik 17,81% dari Rp101,67 miliar (YoY).
Kontribusi utama pendapatan IPCM diperoleh dari jasa pelayanan kapal sebesar Rp756,28 miliar atau 88,13% dari total pendapatan. Kontribusi pendapatan lainnya adalah jasa pengangkutan dan lainnya sebesar Rp70,33 miliar atau 8,19% serta jasa pengelolaan kapal sebesar Rp31,50 miliar atau 3,67%.
Pendapatan jasa penundaan kapal yang terdiri dari pelabuhan umum senilai Rp326,02 miliar, Terminal Khusus (Tersus) sebanyak Rp227,47 miliar dan Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) sebesar Rp163,72 miliar. Peningkatan pendapatan Tersus pada periode ini mengalami kenaikan lebih tinggi apabila dibandingkan dengan pendapatan TUKS, dengan kenaikan masing-masing sebesar 73,74% dan 34,99% dibanding periode tahun 2022 lalu.
Adapun beban pokok pendapatan naik sebesar 32,95% dari Rp480,68 miliar menjadi Rp639,09 miliar yang sebagian besar terkontribusi dari adanya kenaikan harga bahan bakar minyak. Kendati demikian, dengan menjalankan rencana strategis perusahaan, Perseroan berhasil mencatatkan kenaikan laba usaha sebesar 20,47% menjadi Rp144,95 miliar dari Rp120,33 miliar di tahun sebelumnya. IPCM juga dapat mencatatkan kenaikan total aset sebesar 3,91% dari Rp1,49 triliun pada 9M-2022 menjadi Rp1,55 triliun pada 9M-2023.