home ekbis

Kiprah 'Si Raja KPR' Membangun Masa Depan Indonesia yang Lebih Cerah

Senin, 19 Februari 2024 - 10:17 WIB
Salah satu perumahan bersubsidi di Sulawesi Selatan yang mendapatkan support dari Bank BTN. Di usia ke-74, Bank BTN mengakselerasi pembiayaan perumahan untuk masyarakat Indonesa. Foto/Maman Sukirman
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau Bank BTN genap berusia 74 tahun pada 9 Februari 2024. Selama lebih dari tujuh dekade, bank yang berfokus pada pembiayaan perumahan ini telah banyak berkontribusi dalam menciptakan masa depan Indonesia yang lebih cerah.

Selama 74 tahun, bank yang dijuluki 'Si Raja KPR' ini telah menyalurkan pembiayaan perumahan kurang lebih 5,2 juta unit. Menariknya, sekira 4,05 juta unit dinikmati oleh masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) melalui fasilitas KPR subsidi.

Direktur Utama Bank BTN, Nixon LP Napitupulu, menyampaikan pada usia yang semakin matang, Bank BTN telah membuktikan diri sebagai bank spesialis penyaluran pembiayaan perumahan untuk wong cilik. Bank BTN telah mewujudkan mimpi jutaan warga Indonesia untuk memiliki rumah impian.

Tidak kalah penting, langkah Bank BTN yang fokus pada pembiayaan sektor perumahan telah berkontribusi dalam membangun perekonomian Indonesia. Toh, sektor perumahan diketahui memiliki multiplier efek dalam menopang sekaligus mengakselerasi perekonomian.

"Sektor perumahan itu memiliki peran penting, termasuk yang paling penting dalam pembangunan nasional. Sektor perumahan memiliki multiplier efek terhadap 185 subsektor industri yang berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi," kata Nixon, dalam sebuah diskusi yang digelar Bank Indonesia (BI), beberapa waktu lalu.

Kiprah Bank BTN dalam pembiayaan perumahan memiliki efek domino bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Contohnya, Nixon bilang dalam penyerapan tenaga kerja, dimana rata-rata dibutuhkan lima pekerja untuk membangun satu unit rumah.

Bank BTN juga ikut mendukung penguatan UMKM lewat pembiayaan perumahan. Musababnya, 90 persen bahan bangunan, apalagi untuk rumah bersubsidi menggunakan produk lokal. "Dari sisi pemerintah, sektor perumahan meningkatkan penerimaan negara, karena ada pajak (PPN, PPH, PBB, dan BPHTB)," tukasnya.
Baca Selanjutnya
Bagikan artikel ini:
Berita Lainnya
berita lainnya