Indonesia Antisipasi Dampak Perekonomian Akibat Konflik Timur Tengah
Agus Nyomba
Selasa, 16 April 2024 - 17:33 WIB
Perkembangan konflik di Timur Tengah, terutama pasca serangan Israel ke fasilitas diplomatik Iran di Damaskus dan serangan balasan Iran ke Israel, menjadi perhatian serius bagi pemerintah Indonesia.
Sebagai respons cepat atas dinamika tersebut, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menggelar Rapat Koordinasi pada Senin (15/04/2024), turut melibatkan seluruh unsur Kedeputian bersama dengan Kementerian Luar Negeri dan sejumlah Duta Besar.
Baca Juga: Difitnah Pro Israel, Danone Indonesia Ternyata Banyak Bantu Palestina
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengungkapkan bahwa rapat tersebut merupakan langkah awal untuk mengkaji upaya deeskalasi konflik guna melindungi perekonomian Indonesia.
“Pelaksanaan rapat koordinasi ini merupakan assesment untuk upaya deeskalasi dampak konflik di kawasan Timur Tengah terhadap perekonomian Indonesia,” ungkap Menko Airlangga seperti dilansir dari laman Kementerian Keuangan.
Turut hadir dalam rapat, Dubes RI di Amman, Ade Padmo Sarwono menyampaikan update situasi di kawasan serta harapannya agar konflik tidak mengalami eskalasi yang dapat merugikan ekonomi negara-negara di kawasan, termasuk Indonesia.
Disamping itu, Dubes RI Teheran (Iran), Ronny P. Yuliantoro, juga menyoroti pentingnya untuk mengantisipasi dampak eskalasi konflik terhadap disrupsi logistik dan rantai pasok, terutama di Selat Hormuz yang vital bagi perekonomian global.
Sebagai respons cepat atas dinamika tersebut, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menggelar Rapat Koordinasi pada Senin (15/04/2024), turut melibatkan seluruh unsur Kedeputian bersama dengan Kementerian Luar Negeri dan sejumlah Duta Besar.
Baca Juga: Difitnah Pro Israel, Danone Indonesia Ternyata Banyak Bantu Palestina
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengungkapkan bahwa rapat tersebut merupakan langkah awal untuk mengkaji upaya deeskalasi konflik guna melindungi perekonomian Indonesia.
“Pelaksanaan rapat koordinasi ini merupakan assesment untuk upaya deeskalasi dampak konflik di kawasan Timur Tengah terhadap perekonomian Indonesia,” ungkap Menko Airlangga seperti dilansir dari laman Kementerian Keuangan.
Turut hadir dalam rapat, Dubes RI di Amman, Ade Padmo Sarwono menyampaikan update situasi di kawasan serta harapannya agar konflik tidak mengalami eskalasi yang dapat merugikan ekonomi negara-negara di kawasan, termasuk Indonesia.
Disamping itu, Dubes RI Teheran (Iran), Ronny P. Yuliantoro, juga menyoroti pentingnya untuk mengantisipasi dampak eskalasi konflik terhadap disrupsi logistik dan rantai pasok, terutama di Selat Hormuz yang vital bagi perekonomian global.