OJK Sebut Total Aset Perbankan di Sulsel Capai Rp193,55 Triliun
Tri Yari Kurniawan
Jum'at, 17 Mei 2024 - 22:38 WIB
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar) menilai stabilitas sektor jasa keuangan di Sulsel periode Maret tetap terjaga dengan intermediasi yang kontributif. Kinerja keuangan juga terpantau tumbuh positif secara year on year (yoy).
Kepala OJK Sulselbar, Darwisman, menyampaikan perkembangan sektor perbankan bertumbuh positif. Total aset perbankan di Sulsel posisi Maret 2024 tumbuh 8,41% (yoy) dengan nominal mencapai Rp193,55 triliun.
"Terdiri dari aset Bank Umum Rp189,83 triliun dan aset BPR Rp3,72 triliun. Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 7,15 % (yoy) dengan nominal mencapai Rp128,90 triliun," kata dia, dalam keterangan pers yang diterima SINDO Makassar, Jumat (17/5/2024).
Adapun kredit yang disalurkan tumbuh tinggi sebesar 11,03% (yoy) dengan nominal mencapai Rp159,78 triliun.
Darwisman juga menginformasikan kinerja intermediasi perbankan Sulsel terjaga dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) 126,37% dan tingkat rasio kredit bermasalah berada di level aman 3,00%.
Lebih lanjut, Darwisman menyebut perbankan syariah turut menunjukkan pertumbuhan yang positif pada posisi Maret 2024 (yoy). Hal ini tercermin dari aset perbankan syariah yang tumbuh sebesar 14,24% yoy menjadi Rp14,40 triliun.
Sejalan dengan itu, penghimpunan DPK tumbuh sangat tinggi 19,34% menjadi Rp10,41 triliun dan penyaluran pembiayaan yang juga tumbuh sebesar 14,54% yoy menjadi Rp12,31 triliun.
Kepala OJK Sulselbar, Darwisman, menyampaikan perkembangan sektor perbankan bertumbuh positif. Total aset perbankan di Sulsel posisi Maret 2024 tumbuh 8,41% (yoy) dengan nominal mencapai Rp193,55 triliun.
"Terdiri dari aset Bank Umum Rp189,83 triliun dan aset BPR Rp3,72 triliun. Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 7,15 % (yoy) dengan nominal mencapai Rp128,90 triliun," kata dia, dalam keterangan pers yang diterima SINDO Makassar, Jumat (17/5/2024).
Adapun kredit yang disalurkan tumbuh tinggi sebesar 11,03% (yoy) dengan nominal mencapai Rp159,78 triliun.
Darwisman juga menginformasikan kinerja intermediasi perbankan Sulsel terjaga dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) 126,37% dan tingkat rasio kredit bermasalah berada di level aman 3,00%.
Lebih lanjut, Darwisman menyebut perbankan syariah turut menunjukkan pertumbuhan yang positif pada posisi Maret 2024 (yoy). Hal ini tercermin dari aset perbankan syariah yang tumbuh sebesar 14,24% yoy menjadi Rp14,40 triliun.
Sejalan dengan itu, penghimpunan DPK tumbuh sangat tinggi 19,34% menjadi Rp10,41 triliun dan penyaluran pembiayaan yang juga tumbuh sebesar 14,54% yoy menjadi Rp12,31 triliun.