Cegah Kebakaran Akibat Korsleting, Ini Tips dari PLN
Tri Yari Kurniawan
Senin, 14 April 2025 - 17:51 WIB
Petugas PLN tengah membangun jaringan listrik untuk menerangi Kecamatan Simbuang, Kabupaten Tana Toraja, Provinsi Sulawesi Selatan. Foto/Istimewa
PT PLN (Persero) mengimbau masyarakat untuk memastikan instalasi listrik di rumah dalam kondisi aman guna menjaga kenyamanan dan keamanan. Penting bagi pelanggan untuk memperhatikan instalasi listrik agar terhindar dari bahaya korsleting yang dapat menyebabkan kebakaran.
General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar), Edyansyah, mengingatkan masyarakat untuk memanfaatkan tenaga listrik secara tertib dan menghindari risiko kebakaran akibat korsleting.
"Keselamatan manusia merupakan hal yang utama, dengan tertib memanfaatkan tenaga listrik, masyarakat juga turut memiliki komitmen untuk menjaga hal tersebut," ungkap Edyansyah.
Edyansyah menjelaskan bahwa PLN berkomitmen untuk memastikan keandalan pasokan listrik sampai ke rumah pelanggan dengan mengutamakan keselamatan. Berbagai upaya dilakukan, termasuk pemasangan kWh meter yang dilengkapi dengan Mini Circuit Breaker (MCB) untuk mengukur dan membatasi daya listrik yang masuk ke rumah sesuai dengan daya berlangganan dan kapasitas kabel yang terpasang.
"KWh Meter berfungsi untuk membatasi dan mengamankan arus listrik yang masuk, apabila tidak ada kWh di rumah pelanggan, dikhawatirkan arus listrik yang masuk berlebih sehingga kabelnya panas dan berpotensi korsleting yang dapat menyebabkan percikan api dan kebakaran," jelas Edyansyah.
PLN juga rutin melakukan inspeksi terhadap jaringan listrik dari pembangkit hingga kWh meter. Edyansyah menegaskan bahwa wewenang PLN terbatas hingga gardu distribusi dan kWh meter, sementara dari kWh meter ke dalam rumah pelanggan menjadi hak dan wewenang pelanggan.
Untuk menghindari bahaya kelistrikan, PLN memberikan beberapa tips untuk pelanggan:
General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar), Edyansyah, mengingatkan masyarakat untuk memanfaatkan tenaga listrik secara tertib dan menghindari risiko kebakaran akibat korsleting.
"Keselamatan manusia merupakan hal yang utama, dengan tertib memanfaatkan tenaga listrik, masyarakat juga turut memiliki komitmen untuk menjaga hal tersebut," ungkap Edyansyah.
Edyansyah menjelaskan bahwa PLN berkomitmen untuk memastikan keandalan pasokan listrik sampai ke rumah pelanggan dengan mengutamakan keselamatan. Berbagai upaya dilakukan, termasuk pemasangan kWh meter yang dilengkapi dengan Mini Circuit Breaker (MCB) untuk mengukur dan membatasi daya listrik yang masuk ke rumah sesuai dengan daya berlangganan dan kapasitas kabel yang terpasang.
"KWh Meter berfungsi untuk membatasi dan mengamankan arus listrik yang masuk, apabila tidak ada kWh di rumah pelanggan, dikhawatirkan arus listrik yang masuk berlebih sehingga kabelnya panas dan berpotensi korsleting yang dapat menyebabkan percikan api dan kebakaran," jelas Edyansyah.
PLN juga rutin melakukan inspeksi terhadap jaringan listrik dari pembangkit hingga kWh meter. Edyansyah menegaskan bahwa wewenang PLN terbatas hingga gardu distribusi dan kWh meter, sementara dari kWh meter ke dalam rumah pelanggan menjadi hak dan wewenang pelanggan.
Untuk menghindari bahaya kelistrikan, PLN memberikan beberapa tips untuk pelanggan: