Di Mamajang, Appi Janjikan Seragam Gratis Anak Sekolah hingga Pembangunan Stadion
Tim Sindomakassar
Minggu, 13 Oktober 2024 - 21:33 WIB
Calon Wali Kota Makassar Nomor urut 01, Munafri Arifuddin (Appi) melakukan kampanye di Kelurahan Bonto Biraeng, Kecamatan Mamajang, Minggu, (13/10/2024). Foto: Istimewa
Calon Wali Kota Makassar Nomor urut 01, Munafri Arifuddin (Appi) melakukan kampanye di Kelurahan Bonto Biraeng, Kecamatan Mamajang, Minggu, (13/10/2024).
Di sana, Munafri Arifuddin disambut antusias oleh warga Kelurahan Bonto Biraeng. Appi menjanjikan beberapa hal jika terpilih menjadi Wali Kota Makassar.
Diantaranya, soal pendidikan. Appi ingin agar murid baru tidak perlu lagi membeli seragam sekolah, bisa didapat secara gratis.
”Kita sepakat anak-anak ini, pendidikan sudah gratis tapi kadang-kadang murid baru harus beli seragam. Insya Allah kalau pasangan MULIA jadi Wali Kota Makassar yang namanya seragam akan kami gratis kan,” kata Appi.
Baca Juga:Didukung Tamsil Linrung, Amri Arsyid Terus Gaskan Pilwalkot Makassar 2024
Masing-masing wilayah harus memiliki sekolah yang bisa diakses. Begitu pun dengan sekolah swasta mestinya ada kuota minimal 10 persen untuk anak-anak yang tidak mampu. Sehingga semua anak di Makassar bisa sekolah.
“Semua anak-anak usia sekolah di Makassar harus sekolah. Tidak boleh ada anak tidak sekolah. Yang anak-anak sekolah berkeliaran di jam sekolah. Ini harus masuk sekolah,” ungkap Ketua DPD II Golkar Makassar ini.
Di sana, Munafri Arifuddin disambut antusias oleh warga Kelurahan Bonto Biraeng. Appi menjanjikan beberapa hal jika terpilih menjadi Wali Kota Makassar.
Diantaranya, soal pendidikan. Appi ingin agar murid baru tidak perlu lagi membeli seragam sekolah, bisa didapat secara gratis.
”Kita sepakat anak-anak ini, pendidikan sudah gratis tapi kadang-kadang murid baru harus beli seragam. Insya Allah kalau pasangan MULIA jadi Wali Kota Makassar yang namanya seragam akan kami gratis kan,” kata Appi.
Baca Juga:Didukung Tamsil Linrung, Amri Arsyid Terus Gaskan Pilwalkot Makassar 2024
Masing-masing wilayah harus memiliki sekolah yang bisa diakses. Begitu pun dengan sekolah swasta mestinya ada kuota minimal 10 persen untuk anak-anak yang tidak mampu. Sehingga semua anak di Makassar bisa sekolah.
“Semua anak-anak usia sekolah di Makassar harus sekolah. Tidak boleh ada anak tidak sekolah. Yang anak-anak sekolah berkeliaran di jam sekolah. Ini harus masuk sekolah,” ungkap Ketua DPD II Golkar Makassar ini.