Wali Kota Makassar dan Rektor UIN Jajaki Kerjasama Tri Dharma Perguruan Tinggi
Tim Sindomakassar
Minggu, 24 Maret 2024 - 11:03 WIB
Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto dan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar Prof Hamdan Juhannis menjajaki kerjasama Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Kedua pihak menggelar penandatanganan memorandum of understanding (MoU) di Kediaman Wali Kota, Jalan Amirullah, Sabtu, (23/03/2024), malam.
Danny Pomanto sapaan akrabnya mengaku banyak hal yang dapat dikerjasamakan dengan perguruan tinggi. Apalagi pihaknya memiliki program, seperti Penguatan Keimanan Umat yang mana pihak UIN Alauddin dapat berkontribusi di dalamnya.
Semisal berpartisipasi dalam program perkuatan keimanan umat di lorong-lorong juga di masjid-masjid. Bentuknya macam-macam, misalnya membuka ruang dialog bebas bagi generasi milenial dan Gen Z untuk bertanya apapun di masjid-masjid.
Bukan tanpa alasan, upaya itu kini tengah digalakkan lantaran, ia melihat generasi milenial ataupun Gen Z kekurangan ruang dialog yang justru dialog itu banyak terjadi di media sosial.
Makanya masjid harus bisa mengakomodir ruang diskusi dan dialog tersebut. Hasilnya, banyak sekali pertanyaan yang dilontarkan oleh anak-anak.
"Jadi di masjid saya dekat rumah kami buat tanya jawab antara anak-anak dengan ustadz. Dan pertanyaannya menarik-narik. Alhamdulillah akhirnya apa yang menjadi pertanyaan mereka tersalurkan," kata Danny saat menerima kunjungan Prof Hamdan di kediamannya, malam tadi.
Kedua pihak menggelar penandatanganan memorandum of understanding (MoU) di Kediaman Wali Kota, Jalan Amirullah, Sabtu, (23/03/2024), malam.
Danny Pomanto sapaan akrabnya mengaku banyak hal yang dapat dikerjasamakan dengan perguruan tinggi. Apalagi pihaknya memiliki program, seperti Penguatan Keimanan Umat yang mana pihak UIN Alauddin dapat berkontribusi di dalamnya.
Semisal berpartisipasi dalam program perkuatan keimanan umat di lorong-lorong juga di masjid-masjid. Bentuknya macam-macam, misalnya membuka ruang dialog bebas bagi generasi milenial dan Gen Z untuk bertanya apapun di masjid-masjid.
Bukan tanpa alasan, upaya itu kini tengah digalakkan lantaran, ia melihat generasi milenial ataupun Gen Z kekurangan ruang dialog yang justru dialog itu banyak terjadi di media sosial.
Makanya masjid harus bisa mengakomodir ruang diskusi dan dialog tersebut. Hasilnya, banyak sekali pertanyaan yang dilontarkan oleh anak-anak.
"Jadi di masjid saya dekat rumah kami buat tanya jawab antara anak-anak dengan ustadz. Dan pertanyaannya menarik-narik. Alhamdulillah akhirnya apa yang menjadi pertanyaan mereka tersalurkan," kata Danny saat menerima kunjungan Prof Hamdan di kediamannya, malam tadi.