Harap Dukungan Kaesang, 18 Cakada Usungan Nasdem Kompak Daftar di PSI Sulsel
Ahmad Muhaimin
Jum'at, 14 Juni 2024 - 17:17 WIB
Sebanyak 18 Calon Kepala Daerah (Cakada) yang telah mengantongi rekomendasi Partai NasDem kompak mengambil sekaligus mengembalikan formulir di DPW PSI Sulawesi Selatan.
Hal tersebut dilakukan untuk memperkuat komunikasi politik dengan semua partai. Tak terkecuali dengan partai yang diketuai oleh putra presiden Jokowi, Kaesang Pangarep.
Seluruh 18 Cakada yang mendaftar, tak ada kursi PSI di wilayah mereka. Sehingga PSI hanya bisa memberikan rekomendasi dukungan, bukan mengusung.
Pendaftaran ini tentu membuktikan bahwa para Cakada usungan NasDem selalu terbuka dan terus membangun komunikasi kepada semua partai.
"Kedatangan kami di sini untuk silaturahmi dan juga sekalian pengembalian formulir yang telah diisi Cakada," kata Calon Bupati Pinrang, Andir Irwan Hamid mewakili Cakada dari Partai NasDem yang hadir.
Ketua DPD NasDem Pinrang ini menuturkan bahwa, pihaknya melihat PSI merupakan partai yang sangat milenial sekali.
"Ketika kita bicara sekarang inikan lebih besar pemilih milenial. Jadi waktunya sekarang harus menyusuaikan diri apakah kita milenial atau tidak," bebernya.
Hal tersebut dilakukan untuk memperkuat komunikasi politik dengan semua partai. Tak terkecuali dengan partai yang diketuai oleh putra presiden Jokowi, Kaesang Pangarep.
Seluruh 18 Cakada yang mendaftar, tak ada kursi PSI di wilayah mereka. Sehingga PSI hanya bisa memberikan rekomendasi dukungan, bukan mengusung.
Pendaftaran ini tentu membuktikan bahwa para Cakada usungan NasDem selalu terbuka dan terus membangun komunikasi kepada semua partai.
"Kedatangan kami di sini untuk silaturahmi dan juga sekalian pengembalian formulir yang telah diisi Cakada," kata Calon Bupati Pinrang, Andir Irwan Hamid mewakili Cakada dari Partai NasDem yang hadir.
Ketua DPD NasDem Pinrang ini menuturkan bahwa, pihaknya melihat PSI merupakan partai yang sangat milenial sekali.
"Ketika kita bicara sekarang inikan lebih besar pemilih milenial. Jadi waktunya sekarang harus menyusuaikan diri apakah kita milenial atau tidak," bebernya.