Mahasiswa Unhas Bantu Pemuda Maros Budidaya Jamur Tiram
Tim Sindomakassar
Rabu, 07 Agustus 2024 - 20:08 WIB
Mahasiswa Unhas yang tergabung dalam tim Program Penguatan Kapasitas Organisasi Mahasiswa (PPK Ormawa) KM Pilar membantu pemberdayaan pemuda Kelurahan Baju Bodoa, Kabupaten Maros melalui sektor pertanian dengan budidaya jamur tiram.
Tim yang terdiri dari 15 mahasiswa Fakultas Pertanian Unhas ini membentuk dan memberdayakan sanggar tani muda melalui berbagai kegiatan yang dapat menciptakan petani muda produktif dengan mengedepankan sistem pertanian berkelanjutan. Program ini diberi nama Raja Farmer: Pemberdayaan Pemuda Melalui Sanggar Tani Muda dengan Praktik Budidaya Jamur Tiram yang Berkelanjutan di Kelurahan Baju Bodoa.
Mutmainnah selaku ketua tim menjelaskan bahwa program ini dilatarbelakangi kondisi sektor pertanian yang semakin tidak diminati generasi muda saat ini. Hal ini lantaran stigma pertanian sebagai pekerjaan yang kasar dengan pendapatan yang tidak menentu.
“Kami melihat salah satu bentuk usaha bidang pertanian yang saat ini potensial untuk dibudidayakan yaitu jamur tiram karena memiliki siklus hidup yang cepat yaitu sekitar 2 sampai 3 bulan dan tidak membutuhkan lahan yang luas sehingga sangat menguntungkan dalam budidaya untuk tujuan komersial,” terang Mutmainnah.
Lebih lanjut Mutmainnah menjelaskan program ini tak hanya budidaya jamur tiram, namun mereka juga mengadakan pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan keterampilan sanggar tani muda tentang pertanian berkelanjutan, seperti pelatihan pembuatan pupuk organik cair.
Dosen Pendamping PPK Ormawa KM PILAR Bayu Mario, mengatakan pelatihan pembuatan pupuk organik cair ini merupakan salah satu langkah konkret dari Tim PPK Ormawa KM Pilar dalam mewujudkan pertanian berkelanjutan yang dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi lingkungan dan kesejahteraan petani.
“Kami berharap program ini dapat menjadi contoh bagi komunitas lain dalam mengembangkan praktik pertanian yang ramah lingkungan,” terangnya.
Tim yang terdiri dari 15 mahasiswa Fakultas Pertanian Unhas ini membentuk dan memberdayakan sanggar tani muda melalui berbagai kegiatan yang dapat menciptakan petani muda produktif dengan mengedepankan sistem pertanian berkelanjutan. Program ini diberi nama Raja Farmer: Pemberdayaan Pemuda Melalui Sanggar Tani Muda dengan Praktik Budidaya Jamur Tiram yang Berkelanjutan di Kelurahan Baju Bodoa.
Mutmainnah selaku ketua tim menjelaskan bahwa program ini dilatarbelakangi kondisi sektor pertanian yang semakin tidak diminati generasi muda saat ini. Hal ini lantaran stigma pertanian sebagai pekerjaan yang kasar dengan pendapatan yang tidak menentu.
“Kami melihat salah satu bentuk usaha bidang pertanian yang saat ini potensial untuk dibudidayakan yaitu jamur tiram karena memiliki siklus hidup yang cepat yaitu sekitar 2 sampai 3 bulan dan tidak membutuhkan lahan yang luas sehingga sangat menguntungkan dalam budidaya untuk tujuan komersial,” terang Mutmainnah.
Lebih lanjut Mutmainnah menjelaskan program ini tak hanya budidaya jamur tiram, namun mereka juga mengadakan pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan keterampilan sanggar tani muda tentang pertanian berkelanjutan, seperti pelatihan pembuatan pupuk organik cair.
Dosen Pendamping PPK Ormawa KM PILAR Bayu Mario, mengatakan pelatihan pembuatan pupuk organik cair ini merupakan salah satu langkah konkret dari Tim PPK Ormawa KM Pilar dalam mewujudkan pertanian berkelanjutan yang dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi lingkungan dan kesejahteraan petani.
“Kami berharap program ini dapat menjadi contoh bagi komunitas lain dalam mengembangkan praktik pertanian yang ramah lingkungan,” terangnya.