Jembatan Pulau Balang Permudah Akses Ekonomi dan Penyerapan Tenaga Kerja Smelter Nikel MMP
Tim SINDOmakassar
Kamis, 08 Agustus 2024 - 19:32 WIB
Kehadiran Pulau Balang meningkatkan konektivitas antara Balikpapan sebagai daerah penyangga dan IKN. Termasuk mempermudah akses ekonomi dan penyerapan tenaga kerja smelter Nikel PT Mitra Murni Perkasa (MMP).
Diketahii Peresmian Jembatan Pulau Balang oleh Presiden Joko Widodo, (28/07/2024) lalu, menandai langkah penting dalam meningkatkan konektivitas antara Balikpapan sebagai daerah penyangga dan IKN.
Jembatan Pulau Balang memangkas waktu tempuh secara signifikan hingga membuka peluang-peluang baru bagi pengembangan wilayah dan mendorong pertumbuhan ekonomi di kawasan sekitar, khususnya di Balikpapan, Ibu Kota Nusantara, dan Penajam Paser Utara.
Dengan jembatan ini, waktu tempuh yang sebelumnya sekitar 2,5 jam kini dapat dipangkas menjadi 1 jam. Hal ini tidak hanya mempermudah akses, tetapi juga membuka peluang investasi di kawasan Balikpapan dan IKN. Selain meresmikan Jembatan Pulau Balang, Presiden Joko Widodo juga sempat berkantor di IKN.
Hal ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam mempercepat pembangunan ibu kota baru. Kehadiran Presiden di IKN diharapkan dapat memperkuat upaya dalam menjadikan kawasan ini sebagai pusat pemerintahan dan pusat pertumbuhan ekonomi baru di Indonesia.
Kehadiran Jembatan Pulau Bayang juga memberikan keuntungan bagi PT Mitra Murni Perkasa (MMP) yang memiliki pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) nikel matte. Smelter nikel MMP terletak di lokasi yang strategis karena letaknya tak jauh dari Jembatan Pulau Balang yang berada di Kariangau dan hanya memakan jarak 30 kilometer untuk menuju Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN.
Hal ini membuat pertumbuhan ekonomi di Balikpapan dan Kalimantan Timur berpeluang besar untuk mengalami peningkatan. Terbukanya jalur darat yang sebelumnya menjadi kendala kini dapat diakses dengan mudah bagi para masyarakat lokal. Hal inilah yang semakin mendorong MMP melalui smelter nikelnya untuk menyerap hingga 1,000 tenaga kerja dalam negeri, khususnya masyarakat lokal.
Diketahii Peresmian Jembatan Pulau Balang oleh Presiden Joko Widodo, (28/07/2024) lalu, menandai langkah penting dalam meningkatkan konektivitas antara Balikpapan sebagai daerah penyangga dan IKN.
Jembatan Pulau Balang memangkas waktu tempuh secara signifikan hingga membuka peluang-peluang baru bagi pengembangan wilayah dan mendorong pertumbuhan ekonomi di kawasan sekitar, khususnya di Balikpapan, Ibu Kota Nusantara, dan Penajam Paser Utara.
Dengan jembatan ini, waktu tempuh yang sebelumnya sekitar 2,5 jam kini dapat dipangkas menjadi 1 jam. Hal ini tidak hanya mempermudah akses, tetapi juga membuka peluang investasi di kawasan Balikpapan dan IKN. Selain meresmikan Jembatan Pulau Balang, Presiden Joko Widodo juga sempat berkantor di IKN.
Hal ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam mempercepat pembangunan ibu kota baru. Kehadiran Presiden di IKN diharapkan dapat memperkuat upaya dalam menjadikan kawasan ini sebagai pusat pemerintahan dan pusat pertumbuhan ekonomi baru di Indonesia.
Kehadiran Jembatan Pulau Bayang juga memberikan keuntungan bagi PT Mitra Murni Perkasa (MMP) yang memiliki pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) nikel matte. Smelter nikel MMP terletak di lokasi yang strategis karena letaknya tak jauh dari Jembatan Pulau Balang yang berada di Kariangau dan hanya memakan jarak 30 kilometer untuk menuju Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN.
Hal ini membuat pertumbuhan ekonomi di Balikpapan dan Kalimantan Timur berpeluang besar untuk mengalami peningkatan. Terbukanya jalur darat yang sebelumnya menjadi kendala kini dapat diakses dengan mudah bagi para masyarakat lokal. Hal inilah yang semakin mendorong MMP melalui smelter nikelnya untuk menyerap hingga 1,000 tenaga kerja dalam negeri, khususnya masyarakat lokal.