Polisi Bekuk Pelaku Kericuhan Pasar Butung Makassar
Luqman Zainuddin
Senin, 26 Agustus 2024 - 09:31 WIB
Aparat kepolisian dari Satreskrim Polres Pelabuhan Makassar mengamankan seorang pria berinisial RJ, baru-baru ini. RJ diduga terlibat dalam kericuhan di Pasar Butung Jalan Butung, Kecamatan Wajo, 22 Agustus 2024 sekitar Pukul 21.30 Wita.
“Tersangka laki-laki, Inisial RJ, sudah kita tahan. Beberapa orang lagi masih dalam penyelidikan dan pengejaran anggota,” kata Kasi Humas Polres Pelabuhan Makassar Iptu Hasrul, dalam keterangan yang diperoleh redaksi, kemarin.
Hasrul menjelaskan, dalam kericuhan tersebut, ada dua korban mengalami luka-luka. Kendati begitu, keduanya saat ini sudah pulih dan sudah melaporkan kejadian tersebut.
Sebelumnya, kericuhan tersebut viral di beberapa platform media sosial. Video amatir itu menunjukkan sekelompok laki-laki masuk menyerang di area Pasar Butung. Mereka merusak sejumlah barang dan melempar masuk ke area pasar.
Belakangan diketahui, kericuhan tersebut diduga dipicu oleh perebutan hak pengelola antara yang baru dan yang lama.
“Jadi pengelola yang lama itu diketahui masih beraktivitas di dalam (Pasar Butung). Karena tidak ada yang mau mengalah jadinya sama-sama merasa berhak mengelola di dalam pasar,” beber Hasrul.
Kendati demikian, sambung Hasrul, aktivitas ekonomi di pusat grosir kawasan Indonesia Timur tersebut tetap berjalan lancar seperti sedia kala. Menurutnya, tak ada kerugian material yang signifikan dialami oleh pedagang.
“Tersangka laki-laki, Inisial RJ, sudah kita tahan. Beberapa orang lagi masih dalam penyelidikan dan pengejaran anggota,” kata Kasi Humas Polres Pelabuhan Makassar Iptu Hasrul, dalam keterangan yang diperoleh redaksi, kemarin.
Hasrul menjelaskan, dalam kericuhan tersebut, ada dua korban mengalami luka-luka. Kendati begitu, keduanya saat ini sudah pulih dan sudah melaporkan kejadian tersebut.
Sebelumnya, kericuhan tersebut viral di beberapa platform media sosial. Video amatir itu menunjukkan sekelompok laki-laki masuk menyerang di area Pasar Butung. Mereka merusak sejumlah barang dan melempar masuk ke area pasar.
Belakangan diketahui, kericuhan tersebut diduga dipicu oleh perebutan hak pengelola antara yang baru dan yang lama.
“Jadi pengelola yang lama itu diketahui masih beraktivitas di dalam (Pasar Butung). Karena tidak ada yang mau mengalah jadinya sama-sama merasa berhak mengelola di dalam pasar,” beber Hasrul.
Kendati demikian, sambung Hasrul, aktivitas ekonomi di pusat grosir kawasan Indonesia Timur tersebut tetap berjalan lancar seperti sedia kala. Menurutnya, tak ada kerugian material yang signifikan dialami oleh pedagang.