Kebut Verifikasi QR Code, Pertamina Patra Niaga Gunakan Teknologi AI
Tim SINDOmakassar
Sabtu, 07 September 2024 - 12:54 WIB
Upaya mempercepat verifikasi data pendaftaran QR Code terus dilakukan Pertamina Patra Niaga. Tidak hanya dilakukan secara manual, tetapi juga penggunaan teknologi terkini, yaitu Artificial Intelligent (AI). Terhitung 5 September 2024, tercatat sebanyak 4.315.290 nopol telah terverifikasi QR Code.
"Dengan sistem AI ini, kecepatan verifikasi meningkat 3 kali lipat dibandingkan dengan sistem manual," kata Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Heppy Wulansari.
Ia menjelaskan, data pendaftar yang masuk akan diverifikasi oleh AI dan dicocokkan dengan data Korlantas. Namun, saat data yang diunggah oleh pendaftar tidak terbaca, maka AI tidak bisa memproses data tersebut, dan verifikasi dialihkan menjadi proses manual.
Data yang terkendala tersebut seperti foto yang diunggah pecah atau STNK pendaftar tertekuk saat difoto sehingga tidak terbaca sistem. Karena sistem tidak bisa membaca, maka verifikasi dialihkan secara manual.
“Jadi jika AI tidak bisa membaca data pendaftar, maka data pendaftar ini akan masuk ke sistem manual yang dilakukan oleh petugas verifikator,” ujarnya.
Heppy mengatakan, verifikasi manual ini bisa dibilang semacam pengecekan ulang. Dia mengatakan, pendaftar yang lolos verifikasi akan mendapat notifikasi QR Code subsidi tepat melalui email.
Heppy menjelaskan, saat ini pihaknya memilki sekitar 140 verifikator untuk QR Code Pertalite ini. Diharapkan dengan banyaknya verifikator dan sistem AI ini, verifikasi bisa dipercepat dan masyarakat tidak perlu menunggu lama untuk mendapatkan QR Code.
"Dengan sistem AI ini, kecepatan verifikasi meningkat 3 kali lipat dibandingkan dengan sistem manual," kata Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Heppy Wulansari.
Ia menjelaskan, data pendaftar yang masuk akan diverifikasi oleh AI dan dicocokkan dengan data Korlantas. Namun, saat data yang diunggah oleh pendaftar tidak terbaca, maka AI tidak bisa memproses data tersebut, dan verifikasi dialihkan menjadi proses manual.
Data yang terkendala tersebut seperti foto yang diunggah pecah atau STNK pendaftar tertekuk saat difoto sehingga tidak terbaca sistem. Karena sistem tidak bisa membaca, maka verifikasi dialihkan secara manual.
“Jadi jika AI tidak bisa membaca data pendaftar, maka data pendaftar ini akan masuk ke sistem manual yang dilakukan oleh petugas verifikator,” ujarnya.
Heppy mengatakan, verifikasi manual ini bisa dibilang semacam pengecekan ulang. Dia mengatakan, pendaftar yang lolos verifikasi akan mendapat notifikasi QR Code subsidi tepat melalui email.
Heppy menjelaskan, saat ini pihaknya memilki sekitar 140 verifikator untuk QR Code Pertalite ini. Diharapkan dengan banyaknya verifikator dan sistem AI ini, verifikasi bisa dipercepat dan masyarakat tidak perlu menunggu lama untuk mendapatkan QR Code.