home news

KLHK Apresiasi Kampung Hijau Energi LAZ Hadji Kalla

Rabu, 25 September 2024 - 18:32 WIB
LAZ Hadji Kalla baru saja menerima kunjungan dari KLHK di Pusat Edukasi Energi Baru Terbarukan (EBT) Kecamatan Simbang, Kabupaten Maros, yang dikenal dengan Program Kampung Hijau Energi. Foto/Istimewa
LAZ Hadji Kalla baru saja menerima kunjungan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) di Pusat Edukasi Energi Baru Terbarukan (EBT) Kecamatan Simbang, Kabupaten Maros, yang dikenal dengan Program Kampung Hijau Energi. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kapasitas pendamping perhutanan sosial dari Kelompok Perhutanan Sosial dan Kelompok Tani Wanita.

Kunjungan ini juga merupakan bagian dari pelatihan yang diadakan di Makassar. Salah satu agendanya adalah kunjungan lapangan (field trip) guna meningkatkan pemahaman peserta tentang pentingnya energi terbarukan dan pengelolaan lingkungan berkelanjutan.

Kunjungan ini dihadiri oleh Direktur Kemitraan Lingkungan Hidup Jo Kumala Dewi, Kasubdit Pengembangan Pendampingan Perhutanan Sosial Hasnawir, Gender Specialist GCF GBP BPDLH Heni Irawaty, Direktur Detara Foundation Latifah Hendarti, serta lima Kepala Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH).

Juga hadir dari Kelompok Wanita Tani (KWT), Kelompok Perhutanan Sosial, pendamping perhutanan sosial, dan peserta pelatihan dari Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (BPSKL) se-Sulawesi. Sebanyak 50 orang hadir langsung di Kampung Hijau Energi LAZ Hadji Kalla.

Program Kampung Hijau Energi yang diinisiasi oleh LAZ Hadji Kalla bertujuan untuk memberdayakan masyarakat melalui pendidikan dan penerapan teknologi EBT, seperti instalasi reaktor biogas.

Teknologi ini menghasilkan energi baru bagi warga, serta bioslurry (pupuk organik) untuk kebutuhan pertanian. Program ini juga mendukung pengelolaan lingkungan berbasis komunitas dengan memanfaatkan sumber daya energi terbarukan yang melimpah.

Program Manager Bidang Kemanusiaan Kesehatan dan Lingkungan Yayasan Hadji Kalla, Sapril Akhmady, menyatakan program ini muncul dari tingginya ketergantungan masyarakat terhadap gas komersial seperti LPG, serta minimnya pengetahuan tentang energi bersih.
Baca Selanjutnya
Bagikan artikel ini:
Berita Lainnya
berita lainnya