Pengawasan Pertanian Organik, Upaya PT Vale untuk Pertanian Berkelanjutan
Tri Yari Kurniawan
Selasa, 01 Oktober 2024 - 11:42 WIB
Menyikapi tantangan pertanian berkelanjutan, PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) melalui Indonesia Growth Project (IGP) Morowali, didukung oleh Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulawesi Tengah, melaksanakan pengawasan terhadap petani binaan.
Kegiatan ini bertujuan memastikan para petani yang telah tersertifikasi oleh Inofice, lembaga sertifikasi organik yang telah diverifikasi oleh Otoritas Kompeten Pangan Organik (OKPO) Kementerian Pertanian Republik Indonesia, dapat mempertahankan kompetensi dan standar pengolahan organik mereka. Pengawasan berlangsung di Desa Ululere, Bungku Timur, Morowali, belum lama ini.
Dalam beberapa tahun terakhir, kebutuhan produk pertanian organik meningkat signifikan. Kesadaran masyarakat terhadap kesehatan dan keberlanjutan lingkungan mendorong permintaan ini. Laporan Food and Agriculture Organization (FAO) pada 2022 menyatakan bahwa permintaan global untuk produk organik diperkirakan tumbuh 10-15% setiap tahun, sejalan dengan pertumbuhan populasi dan perubahan gaya hidup.
Di Indonesia, pasar produk organik tumbuh pesat, dengan perkiraan pertumbuhan sekitar 20% per tahun sejak 2020, menurut laporan Asosiasi Pertanian Organik Indonesia (AOI) 2023. Luas lahan pertanian organik di Indonesia mencapai sekitar 300.000 hektar pada 2022, dengan sekitar 10.000 petani yang terlibat. Lebih dari 1.200 produk telah mendapatkan sertifikasi organik dari lembaga yang diakui.
Namun, untuk memenuhi permintaan ini, penting bagi para petani untuk menjaga standar kualitas dan keberlanjutan dalam praktik mereka.
Bersama tim ahli dari Inofice dan Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulawesi Tengah, kegiatan ini tidak hanya berfungsi sebagai evaluasi tetapi juga sebagai kesempatan bagi petani untuk berbagi pengalaman dan tantangan dalam metode pertanian yang mereka gunakan. Ini merupakan langkah proaktif untuk meningkatkan praktik pertanian berkelanjutan.
Rizky Slamet, perwakilan dari Inofice, mengungkapkan pihaknya bertekad memastikan bahwa setiap produk yang dihasilkan benar-benar organik, tanpa jejak bahan kimia. "Kami ingin setiap petani merasa bangga akan hasil panennya," ujar dia.
Kegiatan ini bertujuan memastikan para petani yang telah tersertifikasi oleh Inofice, lembaga sertifikasi organik yang telah diverifikasi oleh Otoritas Kompeten Pangan Organik (OKPO) Kementerian Pertanian Republik Indonesia, dapat mempertahankan kompetensi dan standar pengolahan organik mereka. Pengawasan berlangsung di Desa Ululere, Bungku Timur, Morowali, belum lama ini.
Dalam beberapa tahun terakhir, kebutuhan produk pertanian organik meningkat signifikan. Kesadaran masyarakat terhadap kesehatan dan keberlanjutan lingkungan mendorong permintaan ini. Laporan Food and Agriculture Organization (FAO) pada 2022 menyatakan bahwa permintaan global untuk produk organik diperkirakan tumbuh 10-15% setiap tahun, sejalan dengan pertumbuhan populasi dan perubahan gaya hidup.
Di Indonesia, pasar produk organik tumbuh pesat, dengan perkiraan pertumbuhan sekitar 20% per tahun sejak 2020, menurut laporan Asosiasi Pertanian Organik Indonesia (AOI) 2023. Luas lahan pertanian organik di Indonesia mencapai sekitar 300.000 hektar pada 2022, dengan sekitar 10.000 petani yang terlibat. Lebih dari 1.200 produk telah mendapatkan sertifikasi organik dari lembaga yang diakui.
Namun, untuk memenuhi permintaan ini, penting bagi para petani untuk menjaga standar kualitas dan keberlanjutan dalam praktik mereka.
Bersama tim ahli dari Inofice dan Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulawesi Tengah, kegiatan ini tidak hanya berfungsi sebagai evaluasi tetapi juga sebagai kesempatan bagi petani untuk berbagi pengalaman dan tantangan dalam metode pertanian yang mereka gunakan. Ini merupakan langkah proaktif untuk meningkatkan praktik pertanian berkelanjutan.
Rizky Slamet, perwakilan dari Inofice, mengungkapkan pihaknya bertekad memastikan bahwa setiap produk yang dihasilkan benar-benar organik, tanpa jejak bahan kimia. "Kami ingin setiap petani merasa bangga akan hasil panennya," ujar dia.