Mahasiswa UNHAS Raih Penghargaan Paling Kreatif di Ajang Delegasi Pemuda Internasional
Tim Sindomakassar
Rabu, 02 Oktober 2024 - 13:49 WIB
Nur Fattah Ashari A, seorang mahasiswa Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin (Unhas), kembali mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.
Fattah menjadi salah satu delegasi pemuda Indonesia dalam program International Youth Excursion Network Chapter Kuala Lumpur yang bekerja sama dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI). Dalam ajang bergengsi ini, Fattah berhasil meraih penghargaan The Most Creative Delegate, sebuah pencapaian yang mengejutkan dirinya dan peserta lain.
Di antara 42 peserta dari berbagai daerah di Indonesia, Fattah muncul sebagai sosok yang menonjol dengan ide-ide kreatifnya, terutama dalam isu-isu lingkungan yang menjadi perhatiannya. Salah satu topik yang diangkatnya dalam jurnal yang dipresentasikan adalah permasalahan sampah dan pemanfaatan limbah, khususnyasampah organikyang dianggap sangat membahayakan bagi kehidupan manusia, hewan, dan lingkungan.
Fattah mengungkapkan rasa syukur dan terkejut atas penghargaan yang diterimanya.
"Saya benar-benar tidak menyangka bisa meraih The Most Creative Delegate. Bayangkan, teman-teman yang hadir di sana semuanya adalah pilihan dari daerah masing-masing. Malah ada yang sudah mahasiswa S2," ujar Fattah penuh semangat.
Menurutnya, mungkin yang membuatnya unggul adalah keterlibatannya dalam panel diskusi yang aktif. Selain itu, ia banyak mengangkat persoalan terkait sampah organik dan bahaya limbah, isu yang saat ini menjadi tantangan besar bagi lingkungan laut.
Diskusinya mengenai bagaimanasampah organik mencemari laut dan dampaknya terhadap ekosistem menjadikannya perhatian peserta dan dewan juri. "Ini benar-benar surprise bagi saya," tambahnya.
Fattah menjadi salah satu delegasi pemuda Indonesia dalam program International Youth Excursion Network Chapter Kuala Lumpur yang bekerja sama dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI). Dalam ajang bergengsi ini, Fattah berhasil meraih penghargaan The Most Creative Delegate, sebuah pencapaian yang mengejutkan dirinya dan peserta lain.
Di antara 42 peserta dari berbagai daerah di Indonesia, Fattah muncul sebagai sosok yang menonjol dengan ide-ide kreatifnya, terutama dalam isu-isu lingkungan yang menjadi perhatiannya. Salah satu topik yang diangkatnya dalam jurnal yang dipresentasikan adalah permasalahan sampah dan pemanfaatan limbah, khususnyasampah organikyang dianggap sangat membahayakan bagi kehidupan manusia, hewan, dan lingkungan.
Fattah mengungkapkan rasa syukur dan terkejut atas penghargaan yang diterimanya.
"Saya benar-benar tidak menyangka bisa meraih The Most Creative Delegate. Bayangkan, teman-teman yang hadir di sana semuanya adalah pilihan dari daerah masing-masing. Malah ada yang sudah mahasiswa S2," ujar Fattah penuh semangat.
Menurutnya, mungkin yang membuatnya unggul adalah keterlibatannya dalam panel diskusi yang aktif. Selain itu, ia banyak mengangkat persoalan terkait sampah organik dan bahaya limbah, isu yang saat ini menjadi tantangan besar bagi lingkungan laut.
Diskusinya mengenai bagaimanasampah organik mencemari laut dan dampaknya terhadap ekosistem menjadikannya perhatian peserta dan dewan juri. "Ini benar-benar surprise bagi saya," tambahnya.