Delegasi Indonesia Suarakan Pemberdayaan Perempuan di Ajang W20 Summit Brazil
Tim Sindomakassar
Kamis, 10 Oktober 2024 - 08:32 WIB
Dalam Women 20 (W20) Summit yang digelar di Rio de Janeiro, 31 September-4 Oktober 2024, delegasi Indonesia yang dipimpin oleh Hadriani Uli Silalahi dan Dian Siswarini dengan tegas menyerukan kebijakan inklusif untuk meningkatkan kesetaraan gender dan memberdayakan perempuan.
Sebagai bagian dari diskusi G20, acara ini menegaskan komitmen Indonesia dalam mendorong perubahan signifikan jangka panjang bagi perempuan di berbagai sektor seperti bisnis, pendidikan, dan teknologi.
Chair W20 Presidensi Indonesia, Hadriani Uli Silalahi, membawakan materi mengenai tinjauan tentang Kepresidenan Indonesia, India, Brazil, Afrika Selatan, dan Amerika Serikat. Selanjutnya Co-Chair W20 Indonesia, Dian Siswarini, membawakan materi mengenai wirausaha perempuan - akses pembiayaan, modal, dan pasar.
Berikutnya, Delegasi W20, Farahdibha Tenrilemba, membawakan materi berupa rekomendasi ekonomi perawatan. Terakhir, Delegasi W20, Tantri Dyah Kiranadewi, menyampaikan materi mengenai kemajuan dalam kebijakan dan program oleh anggota G20.
Hadriani Uli Silalahi pun menekankan pentingnya rekomendasi yang disampaikan oleh W20 dalam upaya mempercepat kesetaraan gender. Menurutnya, dokumen ini tidak hanya berfungsi sebagai panduan bagi negara-negara anggota G20, tetapi juga sebagai instrumen penting untuk mendorong partisipasi perempuan dalam berbagai sektor ekonomi.
"Rekomendasi yang disampaikan oleh W20 tidak hanya penting untuk mempercepat kesetaraan gender, tetapi juga menjadi langkah strategis untuk memberdayakan perempuan secara ekonomi dalam kerangka pembangunan global," ujar Hadriani Uli Silalahi.
Sementara itu, Co-Chair W20 Indonesia, Dian Siswarini, menekankan kesetaraan gender bukan hanya tujuan, tapi kunci untuk membuka potensi penuh ekonomi global kita. Dengan memberdayakan perempuan, berarti memberdayakan bangsa.
Sebagai bagian dari diskusi G20, acara ini menegaskan komitmen Indonesia dalam mendorong perubahan signifikan jangka panjang bagi perempuan di berbagai sektor seperti bisnis, pendidikan, dan teknologi.
Chair W20 Presidensi Indonesia, Hadriani Uli Silalahi, membawakan materi mengenai tinjauan tentang Kepresidenan Indonesia, India, Brazil, Afrika Selatan, dan Amerika Serikat. Selanjutnya Co-Chair W20 Indonesia, Dian Siswarini, membawakan materi mengenai wirausaha perempuan - akses pembiayaan, modal, dan pasar.
Berikutnya, Delegasi W20, Farahdibha Tenrilemba, membawakan materi berupa rekomendasi ekonomi perawatan. Terakhir, Delegasi W20, Tantri Dyah Kiranadewi, menyampaikan materi mengenai kemajuan dalam kebijakan dan program oleh anggota G20.
Hadriani Uli Silalahi pun menekankan pentingnya rekomendasi yang disampaikan oleh W20 dalam upaya mempercepat kesetaraan gender. Menurutnya, dokumen ini tidak hanya berfungsi sebagai panduan bagi negara-negara anggota G20, tetapi juga sebagai instrumen penting untuk mendorong partisipasi perempuan dalam berbagai sektor ekonomi.
"Rekomendasi yang disampaikan oleh W20 tidak hanya penting untuk mempercepat kesetaraan gender, tetapi juga menjadi langkah strategis untuk memberdayakan perempuan secara ekonomi dalam kerangka pembangunan global," ujar Hadriani Uli Silalahi.
Sementara itu, Co-Chair W20 Indonesia, Dian Siswarini, menekankan kesetaraan gender bukan hanya tujuan, tapi kunci untuk membuka potensi penuh ekonomi global kita. Dengan memberdayakan perempuan, berarti memberdayakan bangsa.