Presiden Prabowo Saksikan Kerja Sama PT Vale dan GEM untuk Ekonomi Hijau
Tim Sindomakassar
Minggu, 10 November 2024 - 17:25 WIB
Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menyaksikan penandatanganan kolaborasi strategis antara PT Vale Indonesia Tbk (“PT Vale”) dan GEM Co., Ltd. di Beijing, China, dalam rangka memperkuat hubungan bisnis antara Indonesia dan China.
Proyek bernilai $1,4 miliar ini akan menggunakan teknologi High-Pressure Acid Leaching (HPAL) dan berlokasi di Sulawesi Tengah. Proyek ini bertujuan untuk menjadi pabrik pengolahan nikel net-zero, dengan kapasitas produksi 60.000 ton Mixed Hydroxide Precipitate (MHP) setiap tahun, yang sangat penting untuk baterai sistem penyimpanan energi (ESS).
Investasi ini juga mencakup pengembangan Pusat Penelitian dan Pengembangan sebesar $40 juta, serta komitmen terhadap ESG Compound senilai $30 juta yang mencakup lanskap hijau, fasilitas karyawan, suplai air domestik, dan pengolahan limbah. Selain itu, ada komitmen senilai $10 juta untuk pembangunan masyarakat dan fasilitas umum.
Presiden Prabowo menegaskan komitmen Indonesia dalam mendorong ekonomi hijau dan memperkuat industri hilir yang berkelanjutan.
"Kami di Indonesia dan Asia Tenggara ingin terus bekerja sama dalam kolaborasi dengan Tiongkok yang kini bangkit kembali sebagai kekuatan besar di dunia. Kami ingin menjadi bagian dari kebangkitan ini, bukan hanya sebagai kekuatan ekonomi tetapi juga sebagai bagian dari peradaban yang kuat," ujarnya.
Presiden Prabowo juga menekankan pentingnya semangat kewirausahaan Tiongkok dalam mempererat hubungan ekonomi kedua negara. Pihaknya menyambut baik dan akan bekerja keras untuk menyediakan atmosfer yang baik bagi investasi yang masuk ke Indonesia.
Mendorong Keberlanjutan Global
Proyek bernilai $1,4 miliar ini akan menggunakan teknologi High-Pressure Acid Leaching (HPAL) dan berlokasi di Sulawesi Tengah. Proyek ini bertujuan untuk menjadi pabrik pengolahan nikel net-zero, dengan kapasitas produksi 60.000 ton Mixed Hydroxide Precipitate (MHP) setiap tahun, yang sangat penting untuk baterai sistem penyimpanan energi (ESS).
Investasi ini juga mencakup pengembangan Pusat Penelitian dan Pengembangan sebesar $40 juta, serta komitmen terhadap ESG Compound senilai $30 juta yang mencakup lanskap hijau, fasilitas karyawan, suplai air domestik, dan pengolahan limbah. Selain itu, ada komitmen senilai $10 juta untuk pembangunan masyarakat dan fasilitas umum.
Presiden Prabowo menegaskan komitmen Indonesia dalam mendorong ekonomi hijau dan memperkuat industri hilir yang berkelanjutan.
"Kami di Indonesia dan Asia Tenggara ingin terus bekerja sama dalam kolaborasi dengan Tiongkok yang kini bangkit kembali sebagai kekuatan besar di dunia. Kami ingin menjadi bagian dari kebangkitan ini, bukan hanya sebagai kekuatan ekonomi tetapi juga sebagai bagian dari peradaban yang kuat," ujarnya.
Presiden Prabowo juga menekankan pentingnya semangat kewirausahaan Tiongkok dalam mempererat hubungan ekonomi kedua negara. Pihaknya menyambut baik dan akan bekerja keras untuk menyediakan atmosfer yang baik bagi investasi yang masuk ke Indonesia.
Mendorong Keberlanjutan Global