home news

PLTMG Luwuk Kian Hijau Berkat Kolaborasi PLN dan Masyarakat

Minggu, 24 November 2024 - 15:14 WIB
PLN UIP Sulawesi bersama Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Matindok Jaya Nonong, melaksanakan program Energizing Green Spaces melalui kegiatan penanaman pohon. Foto/Istimewa
PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Sulawesi, bersama Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Matindok Jaya Nonong, melaksanakan program Energizing Green Spaces melalui kegiatan penanaman pohon. Hal itu dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) 2024 di kawasan PLTMG Luwuk, Desa Nonong, Kecamatan Batui, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, pada pertengahan November lalu.

HMPI bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat dalam menjaga lingkungan, terutama melalui penanaman pohon sebagai upaya mitigasi perubahan iklim serta pelestarian keanekaragaman hayati.

Senior Manager Operasi Konstruksi (OPK) 1 PLN UIP Sulawesi, Budi Ari Wibowo, menjelaskan program ini merupakan upaya PLN untuk memelihara lingkungan agar tetap asri dan mengurangi emisi karbon dari Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Luwuk berkapasitas 40 MW.

“Listrik memang sangat penting untuk kehidupan masyarakat kita, baik untuk kegiatan sehari-hari maupun untuk pertumbuhan ekonomi dan kemajuan bangsa, tetapi kita tetap harus memperhatikan lingkungan agar pembangunan pembangkit ini tetap dalam koridor yang aman sehingga bumi kita terjaga,” kata dia.

Budi menambahkan, PLN menggandeng kelompok masyarakat setempat, yaitu BUMDes, untuk melaksanakan kegiatan penanaman pohon di sekitar pembangkit. "Kegiatan penanaman ini merupakan bentuk komitmen PLN untuk turut serta dalam peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia dan mengembangkan potensi agroforestri yang nantinya dapat dimanfaatkan masyarakat," tuturnya.

Ketua BUMDes Matindok Jaya Nonong, Arfian A. Ibah, mengucapkan terima kasih kepada PLN yang telah mempercayakan pelaksanaan penanaman pohon dan pemeliharaannya kepada kelompok masyarakat di Desa Nonong.

"Nantinya kami akan menanam sekitar 450 bibit pohon, termasuk tanaman berkayu dan produktif seperti mangga, rambutan, sirsak, durian, serta tanaman energi seperti pohon gamal dan kaliandra. Semoga program ini dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan dalam memperkuat ketahanan dan adaptasi terhadap perubahan iklim serta mengembangkan agroforestri di Desa Nonong," pungkas Arfian.
Baca Selanjutnya
Bagikan artikel ini:
Berita Lainnya
berita lainnya