Audiensi MDA & Komisi XII DPR RI: Fokus Pengembangan Proyek Awak Mas
Tim SINDOmakassar
Kamis, 12 Desember 2024 - 13:56 WIB
PT Masmindo Dwi Area (MDA) berpartisipasi dalam audiensi bersama Komisi XII DPR RI di Makassar, yang bertujuan untuk mendalami tantangan pengelolaan energi dan sumber daya mineral. Audiensi ini menjadi langkah penting untuk memperkuat kolaborasi antara lembaga legislatif, eksekutif, dan pelaku usaha, guna mendukung percepatan investasi di Indonesia.
Dalam pertemuan tersebut, PT Masmindo Dwi Area memaparkan perkembangan Proyek Awak Mas di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, yang saat ini telah memasuki tahap konstruksi. Proyek ini bukan hanya merupakan investasi strategis bagi perusahaan, tetapi juga memberikan kontribusi besar terhadap pengembangan sektor pertambangan dan pembangunan daerah.
“Kami memahami bahwa tahap konstruksi sangat krusial dan penuh tantangan, termasuk di dalamnya soal penyelesaian kompensasi tanam tumbuh. Namun, kami optimistis dengan sinergi antara perusahaan, pemerintah daerah, Satgas Percepatan Investasi, dan Komisi XII, solusi terbaik akan tercapai,” ujar General Manager Finance and Commercial MDA, Samsurizal Adi Bharata.
Proyek Awak Mas memiliki dampak signifikan, tidak hanya bagi perusahaan, tetapi juga bagi masyarakat sekitar. “Sebagai bagian dari tanggung jawab kami, PT Masmindo berkomitmen untuk terus memberikan manfaat nyata bagi pembangunan daerah serta mendukung kesejahteraan masyarakat,” paparnya.
Anggota Komisi XII DPR RI, Totok Daryanto, mengakui salah satu tantangan investasi di sektor pertambangan adalah persoalan kompensasi tanam tumbuh. Ia berharap masalah ini dapat segera diselesaikan dengan baik, untuk kepentingan masyarakat dan pihak investor.
Sementara itu, anggota Komisi XII DPR RI lainnya, Rokhmat Adrian, menekankan pentingnya percepatan investasi di daerah agar dapat mendukung program-program Presiden Prabowo. “Kami tentu mendorong upaya percepatan investasi, karena negara membutuhkan dana untuk menjalankan program-program strategis Pak Prabowo, seperti makan gratis, kenaikan gaji guru, dan subsidi energi,” ungkapnya.
Melalui pertemuan ini, PT Masmindo Dwi Area kembali menegaskan komitmennya untuk terus mendukung percepatan investasi, dengan harapan dapat berkontribusi dalam pembangunan nasional yang inklusif dan berkelanjutan.
Dalam pertemuan tersebut, PT Masmindo Dwi Area memaparkan perkembangan Proyek Awak Mas di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, yang saat ini telah memasuki tahap konstruksi. Proyek ini bukan hanya merupakan investasi strategis bagi perusahaan, tetapi juga memberikan kontribusi besar terhadap pengembangan sektor pertambangan dan pembangunan daerah.
“Kami memahami bahwa tahap konstruksi sangat krusial dan penuh tantangan, termasuk di dalamnya soal penyelesaian kompensasi tanam tumbuh. Namun, kami optimistis dengan sinergi antara perusahaan, pemerintah daerah, Satgas Percepatan Investasi, dan Komisi XII, solusi terbaik akan tercapai,” ujar General Manager Finance and Commercial MDA, Samsurizal Adi Bharata.
Proyek Awak Mas memiliki dampak signifikan, tidak hanya bagi perusahaan, tetapi juga bagi masyarakat sekitar. “Sebagai bagian dari tanggung jawab kami, PT Masmindo berkomitmen untuk terus memberikan manfaat nyata bagi pembangunan daerah serta mendukung kesejahteraan masyarakat,” paparnya.
Anggota Komisi XII DPR RI, Totok Daryanto, mengakui salah satu tantangan investasi di sektor pertambangan adalah persoalan kompensasi tanam tumbuh. Ia berharap masalah ini dapat segera diselesaikan dengan baik, untuk kepentingan masyarakat dan pihak investor.
Sementara itu, anggota Komisi XII DPR RI lainnya, Rokhmat Adrian, menekankan pentingnya percepatan investasi di daerah agar dapat mendukung program-program Presiden Prabowo. “Kami tentu mendorong upaya percepatan investasi, karena negara membutuhkan dana untuk menjalankan program-program strategis Pak Prabowo, seperti makan gratis, kenaikan gaji guru, dan subsidi energi,” ungkapnya.
Melalui pertemuan ini, PT Masmindo Dwi Area kembali menegaskan komitmennya untuk terus mendukung percepatan investasi, dengan harapan dapat berkontribusi dalam pembangunan nasional yang inklusif dan berkelanjutan.
(tri)