home news

Indonesia Tawarkan Solusi Nutrisi Inovatif di Forum ISPOR Eropa 2024

Kamis, 12 Desember 2024 - 18:17 WIB
Muh. Akbar Bahar dari Universitas Hasanuddin menjelaskan mengenai penelitiannya pada konferensi global ISPOR di Barcelona, Spanyol, pada November 2024. Foto/Istimewa
Untuk pertama kalinya, analisis ekonomi kesehatan terkait intervensi nutrisi dengan formula padat nutrisi (Nutrient-Dense Formula/NDF) berbasis data untuk menangani malnutrisi anak di Indonesia dipresentasikan di forum internasional.

Penelitian berjudul 'Cost-Utility Analysis of Nutrient-Dense Supplementation in Undernourished Children in Indonesia' dipresentasikan oleh Muh. Akbar Bahar, dari Universitas Hasanuddin pada konferensi International Society for Pharmacoeconomics and Outcomes Research (ISPOR) di Barcelona, Spanyol, pada November 2024.

ISPOR adalah forum internasional yang mempertemukan ahli ekonomi kesehatan dari seluruh dunia untuk membahas penelitian terbaru di bidang ekonomi kesehatan dan health economics and outcomes research (HEOR).

Riset ini menunjukkan bahwa intervensi NDF selama 90 hari dengan asupan 400 kcal/hari yang kaya akan zat besi, protein, dan mikronutrien dapat menjadi solusi inovatif dalam menangani malnutrisi anak di Indonesia. Intervensi ini juga memberikan manfaat signifikan dalam hal biaya dan kesehatan.

“Melalui penelitian ini, dapat diketahui bahwa intervensi nutrisi tidak hanya meningkatkan kesehatan anak kekurangan gizi, tetapi juga memberikan dampak jangka panjang positif bagi Indonesia, seperti peningkatan kualitas hidup masyarakat dan efisiensi sistem kesehatan. Dengan prevalensi stunting yang masih 21,6% pada 2022, kami berharap hasil penelitian ini dapat menjadi dasar pengembangan kebijakan berbasis data untuk memperkuat penanganan malnutrisi di Indonesia,” kata Muh. Akbar Bahar.

Pemberian suplemen padat nutrisi terbukti menjadi strategi yang efektif dan efisien dari segi biaya untuk memperbaiki status gizi di Indonesia. Penelitian ini menunjukkan bahwa intervensi NDF dapat menurunkan prevalensi stunting, wasting, dan underweight, serta mengurangi risiko komplikasi kesehatan akibat malnutrisi, seperti tuberkulosis, pneumonia, diare, dan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Dampak ini secara langsung membantu mengurangi biaya perawatan kesehatan.

Riset ini menggunakan metode cost-utility analysis untuk mengukur manfaat kesehatan melalui peningkatan Quality-Adjusted Life Year (QALY). Hasilnya menunjukkan bahwa intervensi ini tidak hanya meningkatkan QALY, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi melalui efisiensi biaya perawatan kesehatan. Intervensi dilakukan dengan suplemen padat nutrisi yang difortifikasi dengan zat besi, protein, mikronutrien, dan susu pertumbuhan.
Baca Selanjutnya
Bagikan artikel ini:
Berita Lainnya
berita lainnya