Pertamina Hulu Energi Gandeng Bainstrahan Jaga Keamanan Operasional di Luar Negeri
Tim SINDOmakassar
Senin, 23 Desember 2024 - 19:32 WIB
PT Pertamina Hulu Energi (PHE), sebagai Subholding Upstream Pertamina, terus berkomitmen untuk meningkatkan kinerja guna menjadi perusahaan minyak kelas dunia.
Sebagai Subholding Upstream, PHE mengkoordinir lima regional. Masing-masing dipimpin oleh PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) untuk Regional 1/Sumatera, PT Pertamina EP (PEP) untuk Regional 2/Jawa, PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) untuk Regional 3/Kalimantan, PT Pertamina EP Cepu (PEPC) untuk Regional 4/Indonesia Timur, dan PT Pertamina Internasional EP (PIEP) untuk Regional 5/Internasional.
Selain itu, PHE juga memiliki dua anak perusahaan yang bergerak di sektor layanan, yakni PT PDSI dan PT Elnusa, Tbk., serta satu anak perusahaan yang bergerak dalam pemrosesan gas alam, yaitu PT Badak NGL.
Hingga akhir 2021, wilayah kerja PHE tersebar di 40 lokasi domestik dan 27 lokasi internasional. Namun, dengan perkembangan situasi keamanan dan geopolitik global yang dinamis, hal ini dapat mempengaruhi kelancaran operasional baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
Vice President HSSE Subholding Upstream, Gelar Winayawidhi Suganda, menekankan pentingnya dukungan data dan informasi mengenai perkembangan situasi keamanan serta analisis dampaknya. “Ini guna mengamankan kegiatan operasi Subholding Upstream, khususnya di luar negeri,” ujar dia.
Untuk itu, PHE menggandeng Badan Instalasi Strategis Pertahanan (Bainstrahan) Kementerian Pertahanan Republik Indonesia guna menyinergikan penyediaan informasi, data, dan analisis situasi keamanan dan geopolitik agar kebutuhan ini dapat terpenuhi secara optimal.
Pada Senin, 23 Desember 2024, bertempat di Gedung A.H. Nasution Kementerian Pertahanan RI, Subholding Upstream secara resmi menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Bainstrahan.
Sebagai Subholding Upstream, PHE mengkoordinir lima regional. Masing-masing dipimpin oleh PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) untuk Regional 1/Sumatera, PT Pertamina EP (PEP) untuk Regional 2/Jawa, PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) untuk Regional 3/Kalimantan, PT Pertamina EP Cepu (PEPC) untuk Regional 4/Indonesia Timur, dan PT Pertamina Internasional EP (PIEP) untuk Regional 5/Internasional.
Selain itu, PHE juga memiliki dua anak perusahaan yang bergerak di sektor layanan, yakni PT PDSI dan PT Elnusa, Tbk., serta satu anak perusahaan yang bergerak dalam pemrosesan gas alam, yaitu PT Badak NGL.
Hingga akhir 2021, wilayah kerja PHE tersebar di 40 lokasi domestik dan 27 lokasi internasional. Namun, dengan perkembangan situasi keamanan dan geopolitik global yang dinamis, hal ini dapat mempengaruhi kelancaran operasional baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
Vice President HSSE Subholding Upstream, Gelar Winayawidhi Suganda, menekankan pentingnya dukungan data dan informasi mengenai perkembangan situasi keamanan serta analisis dampaknya. “Ini guna mengamankan kegiatan operasi Subholding Upstream, khususnya di luar negeri,” ujar dia.
Untuk itu, PHE menggandeng Badan Instalasi Strategis Pertahanan (Bainstrahan) Kementerian Pertahanan Republik Indonesia guna menyinergikan penyediaan informasi, data, dan analisis situasi keamanan dan geopolitik agar kebutuhan ini dapat terpenuhi secara optimal.
Pada Senin, 23 Desember 2024, bertempat di Gedung A.H. Nasution Kementerian Pertahanan RI, Subholding Upstream secara resmi menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Bainstrahan.