BBPVP Makassar Kerja Sama Perusahaan Korsel: Siapkan Kuota 80 Ribu Pekerja
Tri Yari Kurniawan
Rabu, 15 Januari 2025 - 17:38 WIB
Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Makassar Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia siap memasok tenaga kerja kompeten ke Korea Selatan (Korsel). Hal ini ditandai dengan Penandatanganan Nota Kesepahaman Bersama (MoU) dengan tiga pimpinan perusahaan dari Korsel pada Selasa (14/1/2024). Acara ini berlangsung di Kantor BBPVP Makassar, di Jl Taman Makam Pahlawan, Makassar.
Tak hanya pimpinan perusahaan Korsel, penandatangan Mou ini juga dilakukan dengan pimpinan institusi terkait serta pimpinan kampus perguruan tinggi di Kota Makassar.
Penandatanganan MoU tersebut dilakukan secara bersama oleh Kepala BBPVP Makassar La Ode Haji Polondu, Kepala Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Sulawesi Selatan Dharma Saputra, Rektor Universitas Patria Artha Makassar Bastian Lubis, Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Wira Bhakti Makassar Affandy Agusman Aris, Presiden Direktur PT Timuraya Jaya Lestari Jakarta Ahmad Faisol, CEO Waycro Co Ltd Eunho Kang, CEO CoTS Co Ltd Kim Seho, dan CEO Global Bridge Lee Byunghwa.
Kepala BBPVP Makassar, La Ode Haji Polondu, menjelaskan penandatanganan MoU ini merupakan upaya BBPVP Makassar dalam membangun kolaborasi pelatihan vokasi terkait dengan pemberdayaan, kebekerjaan dan penempatan lulusan pelatihan vokasi BBPVP Makassar agar dapat bekerja di luar negeri khususnya di Korea Selatan.
Hal ini juga sebagai implementasi Peraturan Presiden RI Nomor 68 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi dan sebagai amanah Asta Cita Presiden Prabowo serta melaksanakan arahan dan kebijakan Menteri Ketenagakerjaan RI Prof Yassierli.
”Dalam butir-butir kesepakatan yang kami tuangkan dalam MoU ini kami berdelapan berbagi peran; BBPVP Makassar menyelenggarakan Pelatihan Vokasi dengan jurusan dan keahlian sesuai dengan kebutuhan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) baik dalam maupun luar negeri, dan khusus untuk yang akan bekerja di Korea Selatan ditambah dengan Pelatihan Bahasa Korea Selatan," kata dia.
Selanjutnya, BP3MI Sulawesi Selatan berperan pada aspek kebaikan hidup dan perlindungan pemerintah kepada Pekerja Migran Indonesia yang akan bekerja di Korea Selatan. Pimpinan Perguruan Tinggi (Universitas Patria Artha Makassar dan Universitas Wira Bhakti Makassar) akan mengarahkan lulusannya agar mengikuti Pelatihan Vokasi di BBPVP Makassar, juga berperan bersama BBPVP Makassar melakukan komunikasi dan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota dalam Wilayah Binaan BBPVP Makassar agar Pemerintah Daerah dapat mengalokasikan anggaran Pelatihan Vokasi dari APBD di daerahnya untuk dipergunakan melatih calon tenaga kerja di daerahnya yang akan dipersiapkan untuk bekerja di Korsel.
Tak hanya pimpinan perusahaan Korsel, penandatangan Mou ini juga dilakukan dengan pimpinan institusi terkait serta pimpinan kampus perguruan tinggi di Kota Makassar.
Penandatanganan MoU tersebut dilakukan secara bersama oleh Kepala BBPVP Makassar La Ode Haji Polondu, Kepala Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Sulawesi Selatan Dharma Saputra, Rektor Universitas Patria Artha Makassar Bastian Lubis, Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Wira Bhakti Makassar Affandy Agusman Aris, Presiden Direktur PT Timuraya Jaya Lestari Jakarta Ahmad Faisol, CEO Waycro Co Ltd Eunho Kang, CEO CoTS Co Ltd Kim Seho, dan CEO Global Bridge Lee Byunghwa.
Kepala BBPVP Makassar, La Ode Haji Polondu, menjelaskan penandatanganan MoU ini merupakan upaya BBPVP Makassar dalam membangun kolaborasi pelatihan vokasi terkait dengan pemberdayaan, kebekerjaan dan penempatan lulusan pelatihan vokasi BBPVP Makassar agar dapat bekerja di luar negeri khususnya di Korea Selatan.
Hal ini juga sebagai implementasi Peraturan Presiden RI Nomor 68 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi dan sebagai amanah Asta Cita Presiden Prabowo serta melaksanakan arahan dan kebijakan Menteri Ketenagakerjaan RI Prof Yassierli.
”Dalam butir-butir kesepakatan yang kami tuangkan dalam MoU ini kami berdelapan berbagi peran; BBPVP Makassar menyelenggarakan Pelatihan Vokasi dengan jurusan dan keahlian sesuai dengan kebutuhan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) baik dalam maupun luar negeri, dan khusus untuk yang akan bekerja di Korea Selatan ditambah dengan Pelatihan Bahasa Korea Selatan," kata dia.
Selanjutnya, BP3MI Sulawesi Selatan berperan pada aspek kebaikan hidup dan perlindungan pemerintah kepada Pekerja Migran Indonesia yang akan bekerja di Korea Selatan. Pimpinan Perguruan Tinggi (Universitas Patria Artha Makassar dan Universitas Wira Bhakti Makassar) akan mengarahkan lulusannya agar mengikuti Pelatihan Vokasi di BBPVP Makassar, juga berperan bersama BBPVP Makassar melakukan komunikasi dan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota dalam Wilayah Binaan BBPVP Makassar agar Pemerintah Daerah dapat mengalokasikan anggaran Pelatihan Vokasi dari APBD di daerahnya untuk dipergunakan melatih calon tenaga kerja di daerahnya yang akan dipersiapkan untuk bekerja di Korsel.