Electrifying Agriculture dari PLN Raih 53.539 Pelanggan Baru Sepanjang 2024
Tri Yari Kurniawan
Jum'at, 17 Januari 2025 - 10:14 WIB
Program Electrifying Agriculture (EA) dari PT PLN (Persero) berhasil mencatatkan prestasi gemilang pada tahun 2024. Program ini, yang khusus menyasar sektor pertanian, perikanan, perkebunan, dan peternakan, berhasil menarik 53.539 pelanggan baru, membawa total pelanggan program EA menjadi 300.535, dibandingkan 246.996 pelanggan di tahun sebelumnya.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, mengungkapkan bahwa EA dirancang untuk mendorong modernisasi sektor agrikultur Indonesia dengan memperkenalkan teknologi pertanian berbasis listrik. Melalui program ini, diharapkan petani dapat meningkatkan produktivitas dan pendapatan mereka secara signifikan.
“Melalui program ini, kami berupaya menciptakan Creating Shared Value (CSV) yang memberikan manfaat bagi masyarakat dan lingkungan. Pemanfaatan teknologi agrikultur berbasis listrik ini membuat ekosistem pertanian menjadi lebih modern, yang berdampak langsung pada peningkatan produktivitas petani,” ujar Darmawan.
Pada tahun 2024, total daya tersambung dalam Program EA mencapai 4.203,36 Mega Volt Ampere (MVA), dengan konsumsi listrik mencapai 6,17 Terawatt Hour (TWh). Pencapaian ini turut mendongkrak penjualan listrik pelanggan EA yang tumbuh sebesar 10,15%, serta peningkatan pendapatan sebesar 9,35% Year on Year (YoY).
“Lewat Program EA, PLN berkomitmen untuk menyediakan energi yang terjangkau, andal, berkelanjutan, dan modern. Kami juga berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui penciptaan lapangan kerja dan memastikan ketahanan pangan yang bergizi, sesuai dengan visi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto,” tambah Darmawan.
Komandan Satuan Tugas Pertahanan Pangan (Dansatgas Hanpangan) Kementerian Pertanian RI, Mayor Jenderal TNI Ahmad Rizal Ramdhani, menjelaskan bahwa penggunaan pompa air listrik dapat menghemat biaya operasional petani dan meningkatkan efisiensi waktu. Dengan suplai listrik andal dari program EA PLN, diharapkan dapat memperkuat ketahanan pangan di masyarakat.
“Dengan adanya EA, produktivitas petani dapat meningkat. Penggunaan pompa listrik lebih hemat dibandingkan pompa berbahan bakar solar,” ujar Ahmad.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, mengungkapkan bahwa EA dirancang untuk mendorong modernisasi sektor agrikultur Indonesia dengan memperkenalkan teknologi pertanian berbasis listrik. Melalui program ini, diharapkan petani dapat meningkatkan produktivitas dan pendapatan mereka secara signifikan.
“Melalui program ini, kami berupaya menciptakan Creating Shared Value (CSV) yang memberikan manfaat bagi masyarakat dan lingkungan. Pemanfaatan teknologi agrikultur berbasis listrik ini membuat ekosistem pertanian menjadi lebih modern, yang berdampak langsung pada peningkatan produktivitas petani,” ujar Darmawan.
Pada tahun 2024, total daya tersambung dalam Program EA mencapai 4.203,36 Mega Volt Ampere (MVA), dengan konsumsi listrik mencapai 6,17 Terawatt Hour (TWh). Pencapaian ini turut mendongkrak penjualan listrik pelanggan EA yang tumbuh sebesar 10,15%, serta peningkatan pendapatan sebesar 9,35% Year on Year (YoY).
“Lewat Program EA, PLN berkomitmen untuk menyediakan energi yang terjangkau, andal, berkelanjutan, dan modern. Kami juga berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui penciptaan lapangan kerja dan memastikan ketahanan pangan yang bergizi, sesuai dengan visi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto,” tambah Darmawan.
Komandan Satuan Tugas Pertahanan Pangan (Dansatgas Hanpangan) Kementerian Pertanian RI, Mayor Jenderal TNI Ahmad Rizal Ramdhani, menjelaskan bahwa penggunaan pompa air listrik dapat menghemat biaya operasional petani dan meningkatkan efisiensi waktu. Dengan suplai listrik andal dari program EA PLN, diharapkan dapat memperkuat ketahanan pangan di masyarakat.
“Dengan adanya EA, produktivitas petani dapat meningkat. Penggunaan pompa listrik lebih hemat dibandingkan pompa berbahan bakar solar,” ujar Ahmad.