Sekolah Islam Athirah Gelar Pentas Inklusi, Usung Tema Perjalanan Waktu
Tri Yari Kurniawan
Jum'at, 17 Januari 2025 - 14:34 WIB
Sekolah Islam Athirah menggelar Pentas Inklusi di auditorium sekolah, Jalan Kajaolalido, Kota Makassar, pada Jumat (17/1/2025). Foto/Tri Yari Kurniawan
Sekolah Islam Athirah menggelar Pentas Inklusi di auditorium sekolah, Jalan Kajaolalido, Kota Makassar, pada Jumat (17/1/2025). Kegiatan tersebut mengusung tema Perjalanan Waktu : Jejak Langkah Petualangan Anak Istimewa Mencapai Puncak.
Puluhan anak berkebutuhan khusus di Sekolah Islam Athirah secara bergiliran tampil. Mereka memperlihatkan beragam bakat dan minatnya. Mulai dari penampilan tahfiz dan terjemahan, menyanyi, pantomim, menari, hingga membaca puisi berantai.
Kepala Departemen Kurikulum Sekolah Islam Athirah, Saharuddin, menyampaikan pelaksanaan Pentas Inklusi merupakan yang pertama usai pandemi Covid-19. "Sempat bertahun-tahun ditiadakan karena pandemi. Terakhir 2019, dan ini pertama diadakan lagi," kata dia.
Gelaran Pesta Inklusi, ia menyebut merupakan event untuk merayakan keberagaman. Lewat kegiatan ini, pihaknya dapat melihat maupun mengeksplorasi bakat dan potensi anak berkebutuhan khusus di Sekolah Islam Athirah. Terbukti, mereka tidak kalah dengan anak normal.
Saharuddin mengimbuhkan total ada 57 anak berkebutuhan khusus yang mengenyam pendidikan di Sekolah Islam Athirah. Mereka tersebar di berbagai jenjang pendidikan. Namun, mayoritas berstatus siswa Sekolah Dasar alias SD.
Direktur Sekolah Islam Athirah, Syamril, mengapresiasi Pentas Inklusi yang kembali diselenggarakan, setelah sempat terhenti karena pandemi Covid-19. Ia pun mengaku terharu dengan performa anak berkebutuhan khusus pada acara pembukaan.
Syamril bilang kurang lebih ada 60 anak berkebutuhan khusus di Sekolah Islam Athirah. Mereka dididik dan diberikan perhatian khusus. Termasuk membekali mereka dengan tiga kecakapan yakni kecakapan rasional, kecakapan personal, dan kecakapan sosial.
Puluhan anak berkebutuhan khusus di Sekolah Islam Athirah secara bergiliran tampil. Mereka memperlihatkan beragam bakat dan minatnya. Mulai dari penampilan tahfiz dan terjemahan, menyanyi, pantomim, menari, hingga membaca puisi berantai.
Kepala Departemen Kurikulum Sekolah Islam Athirah, Saharuddin, menyampaikan pelaksanaan Pentas Inklusi merupakan yang pertama usai pandemi Covid-19. "Sempat bertahun-tahun ditiadakan karena pandemi. Terakhir 2019, dan ini pertama diadakan lagi," kata dia.
Gelaran Pesta Inklusi, ia menyebut merupakan event untuk merayakan keberagaman. Lewat kegiatan ini, pihaknya dapat melihat maupun mengeksplorasi bakat dan potensi anak berkebutuhan khusus di Sekolah Islam Athirah. Terbukti, mereka tidak kalah dengan anak normal.
Saharuddin mengimbuhkan total ada 57 anak berkebutuhan khusus yang mengenyam pendidikan di Sekolah Islam Athirah. Mereka tersebar di berbagai jenjang pendidikan. Namun, mayoritas berstatus siswa Sekolah Dasar alias SD.
Direktur Sekolah Islam Athirah, Syamril, mengapresiasi Pentas Inklusi yang kembali diselenggarakan, setelah sempat terhenti karena pandemi Covid-19. Ia pun mengaku terharu dengan performa anak berkebutuhan khusus pada acara pembukaan.
Syamril bilang kurang lebih ada 60 anak berkebutuhan khusus di Sekolah Islam Athirah. Mereka dididik dan diberikan perhatian khusus. Termasuk membekali mereka dengan tiga kecakapan yakni kecakapan rasional, kecakapan personal, dan kecakapan sosial.