Kemenag Sulsel dan Balai Litbang Agama Luncurkan Program Sekolah Moderasi Beragama
Tim SINDOmakassar
Senin, 27 Januari 2025 - 18:26 WIB
Kemenag Sulsel dan Balai Litbang Agama Makassar luncurkan program Sekolah Moderasi Beragama. Foto: Istimewa
Sebagai langkah strategis memperkuat toleransi dan kerukunan di tengah keberagaman, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan (Kanwil Kemenag Sulsel) bekerja sama dengan Balai Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Agama Makassar meluncurkan Program Sekolah Penguatan Moderasi Beragama.
Dalam kegiatan ini, Kakanwil Kemenag Sulsel, Ali Yafid, juga menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) bersama Kepala Balai Litbang Agama Makassar, Saprillah, sebagai bentuk sinergi kedua lembaga. Senin, (27/01/2025) di Aula lantai II Kanwil Kemenag Sulsel Jalan Nuri Makassar.
“Kami ingin program ini menjadi pijakan awal untuk mencetak agen-agen perubahan yang dapat menyebarkan nilai-nilai moderasi beragama di masyarakat,” ujar Ali Yafid.
Ia menambahkan, Program Sekolah Penguatan Moderasi Beragama merupakan salah satu komitmen nyata Kemenag Sulsel dalam membangun kerukunan yang berkelanjutan.
Kepala Balai Litbang Agama Makassar, Saprillah, menyambut baik kolaborasi ini. “Penandatanganan MoU ini menandai langkah serius untuk melibatkan Balai Litbang sebagai mitra strategis dalam menciptakan solusi dan pemikiran strategis bagi program-program Kementerian Agama Sulsel,” jelasnya.
Program ini dirancang berlangsung selama sembilan bulan dengan dua fase yaitu, Pelatihan klasikal (Januari-Februari 2025) yang mana Peserta akan mengikuti pelatihan intensif dengan narasumber ahli. Serta Proyek kerja komunitas (Maret-September 2025) dimana Peserta menerapkan pembelajaran melalui proyek berbasis komunitas yang bertujuan memberi dampak langsung di lingkungan mereka.
Sebanyak 60 peserta terpilih melalui seleksi open recruitment. Mereka berasal dari generasi muda berusia 18-35 tahun yang diharapkan menjadi pelopor moderasi beragama di masyarakat.
Dalam kegiatan ini, Kakanwil Kemenag Sulsel, Ali Yafid, juga menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) bersama Kepala Balai Litbang Agama Makassar, Saprillah, sebagai bentuk sinergi kedua lembaga. Senin, (27/01/2025) di Aula lantai II Kanwil Kemenag Sulsel Jalan Nuri Makassar.
“Kami ingin program ini menjadi pijakan awal untuk mencetak agen-agen perubahan yang dapat menyebarkan nilai-nilai moderasi beragama di masyarakat,” ujar Ali Yafid.
Ia menambahkan, Program Sekolah Penguatan Moderasi Beragama merupakan salah satu komitmen nyata Kemenag Sulsel dalam membangun kerukunan yang berkelanjutan.
Kepala Balai Litbang Agama Makassar, Saprillah, menyambut baik kolaborasi ini. “Penandatanganan MoU ini menandai langkah serius untuk melibatkan Balai Litbang sebagai mitra strategis dalam menciptakan solusi dan pemikiran strategis bagi program-program Kementerian Agama Sulsel,” jelasnya.
Program ini dirancang berlangsung selama sembilan bulan dengan dua fase yaitu, Pelatihan klasikal (Januari-Februari 2025) yang mana Peserta akan mengikuti pelatihan intensif dengan narasumber ahli. Serta Proyek kerja komunitas (Maret-September 2025) dimana Peserta menerapkan pembelajaran melalui proyek berbasis komunitas yang bertujuan memberi dampak langsung di lingkungan mereka.
Sebanyak 60 peserta terpilih melalui seleksi open recruitment. Mereka berasal dari generasi muda berusia 18-35 tahun yang diharapkan menjadi pelopor moderasi beragama di masyarakat.