home news

Kajati Sulsel Restorative Justice Dua Perkara Penggelapan dan Pencurian

Jum'at, 31 Januari 2025 - 16:33 WIB
Dua perkara Penggelapan dan Pencurian dari jajaran Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan (Kejati Sulsel) diselesaikan lewat keadilan Restorative Justice (RJ). Foto: Istimewa
Dua perkara Penggelapan dan Pencurian dari jajaran Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan (Kejati Sulsel) diselesaikan lewat keadilan Restorative Justice (RJ). Masing-masing satu perkara dari Kejari Makassar, dan satu lagi dari Kejari Pangkep.

Dua perkara tersebut kemudian langsung disetujui dan diekspose oleh Kepala Kejati (Kajati) Sulsel, Agus Salim didampingi Wakajati Sulsel, Teuku Rahman dan Asisten Pidana Umum, Rizal Syah Nyaman, di Aula Lantai 2, Kejati Sulsel, Kamis (30/1/2025).

Kajati Sulsel, Agus Salim mengatakan penyelesaian sebuah perkara lewat RJ harus mempedomani Peraturan Kejaksaan No.15 Tahun 2020 tentang Penghentian Penuntutan Berdasarkan Keadilan Restoratif.

“RJ ini memberikan solusi untuk memperbaiki keadaan, merekonsiliasi para pihak dan mengembalikan harmoni pada masyarakat dengan tetap menuntut pertanggungjawaban pelaku,” kata Agus Salim, dalam keterangan persnya, Jumat (31/01/2025).

Agus Salim merinci, kasus yang diselesaikam lewat RJ kali ini, pertama yaitu Kejari Makassar mengajukan RJ atas nama tersangka Fazlur Rahman (39 tahun) yang disangka melanggar pasal Pasal 374 KUHP atau Pasal 372 KUHP atau Pasal 378 KUHP (kasus penggelapan) terhadap korban API (39 tahun).

Perkara bermula pada 4 September 2023, saat korban meminta bantuan tersangka yang berprofesi sebagai pengacara untuk menangani perkara (kasus tindak pidana penggelapan) yang melibatkan korban dengan PT Gowa Kencana Motor.

Singkat cerita, tersangka kemudian melakukan komunikasi dengan kuasa hukum PT GKM dan menyampaikan kepada korban agar segera melakukan transfer uang Rp150 juta kepada rekening tersangka. Hanya saja, uang tersebut tidak diserahkan Fazlur kepada PT GKM.
Baca Selanjutnya
Bagikan artikel ini:
Berita Lainnya
berita lainnya