Dirut PT Semen Tonasa Jadi Pembicara CEO Business Forum 2025
Tim SINDOmakassar
Jum'at, 21 Februari 2025 - 12:37 WIB
Direktur Utama PT Semen Tonasa Asruddin tampil sebagai pembicara atau panelis pada acara event EO Business Forum (CBF) 2025 di Hotel Claro Makassar, beberapa waktu lalu. Foto/Dok PT Semen Tonasa
CEO Business Forum (CBF) 2025 sukses digelar di Mahoni Hall, Claro Hotel, Kota Makassar pada Rabu, 19 Februari 2025. Kegiatan itu menghadirkan diskusi menarik bertema “Economic & Property Outlook: Collaboration Triggering Property Industry 2025.”
Forum ini menjadi platform penting untuk berbagi ide, membahas tantangan, dan menggali potensi kolaborasi dalam mempercepat pertumbuhan industri properti Indonesia.
Acara ini dihadiri oleh tiga panelis utama: Raymond Arfandy, Sekretaris Jenderal DPP Real Estate Indonesia (REI), Winang Budoyo, Chief Economist PT Bank Tabungan Negara, dan Asruddin, Direktur Utama PT Semen Tonasa. Diskusi dipandu oleh Andi Suruji, CEO dan Editor in Chief Celebes Media, yang dengan antusias memimpin jalannya forum.
Panelis membahas berbagai topik mengenai perekonomian Indonesia dan strategi kolaboratif untuk mendorong sektor properti. Mereka juga membahas tantangan yang ada serta peluang besar yang dapat dimanfaatkan oleh para pelaku industri.
Direktur Utama PT Semen Tonasa, Asruddin, mengungkapkan tantangan yang dihadapi industri semen pada 2024. "Pasar semen nasional mengalami penurunan sebesar 0,09%, atau sekitar 605.373 ton. Di Sulawesi Selatan, penurunan lebih tajam, mencapai 13,6%,” jelasnya," katanya.
Namun, ia optimistis bahwa pada 2025 industri semen akan kembali tumbuh 2,0%, berkat upaya strategis dan program pembangunan pemerintah yang menargetkan pembangunan hingga 3 juta rumah per tahun. “Kami yakin bahwa langkah ini akan memberi dorongan positif terhadap konsumsi semen nasional,” tambah Asruddin.
Selain diskusi, CEO Business Forum 2025 juga menjadi ajang inovasi. PT Semen Tonasa, bagian dari Semen Indonesia Grup (SIG), memperkenalkan inovasi ramah lingkungan berupa bata interlock presisi. Inovasi ini mendukung pembangunan berkelanjutan dengan keunggulan efisiensi waktu, ketahanan terhadap gempa, serta ramah lingkungan.
Forum ini menjadi platform penting untuk berbagi ide, membahas tantangan, dan menggali potensi kolaborasi dalam mempercepat pertumbuhan industri properti Indonesia.
Acara ini dihadiri oleh tiga panelis utama: Raymond Arfandy, Sekretaris Jenderal DPP Real Estate Indonesia (REI), Winang Budoyo, Chief Economist PT Bank Tabungan Negara, dan Asruddin, Direktur Utama PT Semen Tonasa. Diskusi dipandu oleh Andi Suruji, CEO dan Editor in Chief Celebes Media, yang dengan antusias memimpin jalannya forum.
Panelis membahas berbagai topik mengenai perekonomian Indonesia dan strategi kolaboratif untuk mendorong sektor properti. Mereka juga membahas tantangan yang ada serta peluang besar yang dapat dimanfaatkan oleh para pelaku industri.
Direktur Utama PT Semen Tonasa, Asruddin, mengungkapkan tantangan yang dihadapi industri semen pada 2024. "Pasar semen nasional mengalami penurunan sebesar 0,09%, atau sekitar 605.373 ton. Di Sulawesi Selatan, penurunan lebih tajam, mencapai 13,6%,” jelasnya," katanya.
Namun, ia optimistis bahwa pada 2025 industri semen akan kembali tumbuh 2,0%, berkat upaya strategis dan program pembangunan pemerintah yang menargetkan pembangunan hingga 3 juta rumah per tahun. “Kami yakin bahwa langkah ini akan memberi dorongan positif terhadap konsumsi semen nasional,” tambah Asruddin.
Selain diskusi, CEO Business Forum 2025 juga menjadi ajang inovasi. PT Semen Tonasa, bagian dari Semen Indonesia Grup (SIG), memperkenalkan inovasi ramah lingkungan berupa bata interlock presisi. Inovasi ini mendukung pembangunan berkelanjutan dengan keunggulan efisiensi waktu, ketahanan terhadap gempa, serta ramah lingkungan.