Bekali Ratusan Imam Masjid dan Muballigh, Menag: Imam Adalah Ahli Waris Spiritual Nabi
Najmi S Limonu
Rabu, 26 Februari 2025 - 20:42 WIB
Menteri Agama (Menag) RI, Prof Nasaruddin Umar memberi pembekalan kepada ratusan imam masjid dan muballigh se-Sulsel, Rabu, (26/02/2025). Foto: Istimewa
Menteri Agama (Menag) RI, Prof Nasaruddin Umar memberi pembekalan kepada ratusan imam masjid dan muballigh se-Sulsel, Rabu, (26/02/2025).
Kegiatan ini terselenggara atas kerja sama Bidang Penais Kanwil Kemenag Sulsel dengan DPW Ittihad Persaudaraan Imam Masjid (IPIM) Sulsel, MUI Sulsel, dan PW IPARI Sulsel.
Dalam arahannya, Menag yang hadir secara daring mengatakan imam masjid adalah ahli waris spiritual Nabi Muhammad SAW.
“Imam adalah ahli waris spiritual Nabiullah. Ketika Imam berdiri di depan makmumnya, bagaikan Nabi di depan sahabat-sahabatnnya,” ucap Menag.
Selain itu, Menag yang juga merupakan Ketua Umum IPIM meminta kepada seluruh hadirin untuk memantaskan diri sebagai teladan bagi yang lain.
“Sapu yang kotor tidak mungkin bisa membersihkan lantai. Mari kita introspeksi diri, mari kita dakwahi diri kita sendiri terlebih dahulu. Tidak mungkin kita bisa memperbaiki orang lain tanpa memperbaiki diri kita sendiri.,” katanya.
Zaman sekarang ini, lanjut Menag, bukan lagi zamannya menjadi superman , tapi yang ada adalah super tim.
Kegiatan ini terselenggara atas kerja sama Bidang Penais Kanwil Kemenag Sulsel dengan DPW Ittihad Persaudaraan Imam Masjid (IPIM) Sulsel, MUI Sulsel, dan PW IPARI Sulsel.
Dalam arahannya, Menag yang hadir secara daring mengatakan imam masjid adalah ahli waris spiritual Nabi Muhammad SAW.
“Imam adalah ahli waris spiritual Nabiullah. Ketika Imam berdiri di depan makmumnya, bagaikan Nabi di depan sahabat-sahabatnnya,” ucap Menag.
Selain itu, Menag yang juga merupakan Ketua Umum IPIM meminta kepada seluruh hadirin untuk memantaskan diri sebagai teladan bagi yang lain.
“Sapu yang kotor tidak mungkin bisa membersihkan lantai. Mari kita introspeksi diri, mari kita dakwahi diri kita sendiri terlebih dahulu. Tidak mungkin kita bisa memperbaiki orang lain tanpa memperbaiki diri kita sendiri.,” katanya.
Zaman sekarang ini, lanjut Menag, bukan lagi zamannya menjadi superman , tapi yang ada adalah super tim.