SPJM Sukses Sandarkan Kapal Pesiar MV Seaburn Quest di Baubau, Dukung Ekonomi Pariwisata
Tim SINDOmakassar
Jum'at, 07 Maret 2025 - 11:11 WIB
SPJM berhasil melaksanakan pelayanan pemanduan untuk penyandaran kapal pesiar MV Seaburn Quest di Pelabuhan Murhum, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara. Foto/Istimewa
PT Pelindo Jasa Maritim (SPJM), salah satu subholding PT Pelabuhan Indonesia (Persero) yang bergerak di bidang Marine, Equipment, dan Port Services (MEPS), berhasil melaksanakan pelayanan pemanduan untuk penyandaran kapal pesiar MV Seaburn Quest di Pelabuhan Murhum, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, pada Selasa, 4 Maret 2024.
Kedatangan MV Seaburn Quest, yang memiliki panjang 177,36 meter, merupakan kunjungan perdana kapal berbendera Bahamas ini ke Kota Baubau. Kapal tersebut berlayar dari Pelabuhan Benoa, Bali, sebelum tiba di Baubau.
MV Seaburn Quest berhasil sandar di Pelabuhan Murhum pada pukul 07.05 WITA, membawa 435 penumpang dan 340 awak kapal, dengan pemanduan dari perwira pandu SPJM, Capt Sudiarman, dan dibantu oleh kapal tunda TB Semar Dua Puluh Empat.
"Alhamdulillah, pelayanan untuk penyandaran kapal pesiar Seaburn Quest berjalan lancar. Kapal dapat disandarkan dengan aman dan tepat waktu sesuai jadwal. Semua persiapan, baik dari sisi petugas pandu maupun sarana prasarana kapal tunda yang siap beroperasi, telah dilakukan dengan matang. Kami juga berkoordinasi intens dengan pihak kapal dan petugas terkait lainnya," ujar Capt Sudiarman.
Kehadiran kapal pesiar ini membawa manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar, khususnya dalam sektor pariwisata. Peningkatan belanja wisatawan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dan menciptakan lapangan kerja baru. Kunjungan ini juga menjadi momen promosi destinasi wisata di Indonesia Timur.
Dalam kesempatan yang sama, SVP Sekretaris Perusahaan SPJM, Tubagus Patrick, menyampaikan kunjungan Kapal MV Seaburn Quest menjadi stimulus bagi pengembangan pariwisata Kota Baubau. SPJM sangat bangga bisa menjadi bagian dari kesuksesan pelayanan kapal pesiar di kota Baubau, yang terkenal dengan wisata budaya dan sejarah.
"Dengan pelayanan yang aman dan tepat waktu serta koordinasi yang intens dengan pihak terkait, kami berharap kapal pesiar akan semakin sering berkunjung ke Baubau. Ini akan mendukung visi Pemerintah Kota Baubau untuk menjadi Hub Maritim di wilayah Sulawesi yang maju, berbudaya, dan berkelanjutan," pungkasnya.
Kedatangan MV Seaburn Quest, yang memiliki panjang 177,36 meter, merupakan kunjungan perdana kapal berbendera Bahamas ini ke Kota Baubau. Kapal tersebut berlayar dari Pelabuhan Benoa, Bali, sebelum tiba di Baubau.
MV Seaburn Quest berhasil sandar di Pelabuhan Murhum pada pukul 07.05 WITA, membawa 435 penumpang dan 340 awak kapal, dengan pemanduan dari perwira pandu SPJM, Capt Sudiarman, dan dibantu oleh kapal tunda TB Semar Dua Puluh Empat.
"Alhamdulillah, pelayanan untuk penyandaran kapal pesiar Seaburn Quest berjalan lancar. Kapal dapat disandarkan dengan aman dan tepat waktu sesuai jadwal. Semua persiapan, baik dari sisi petugas pandu maupun sarana prasarana kapal tunda yang siap beroperasi, telah dilakukan dengan matang. Kami juga berkoordinasi intens dengan pihak kapal dan petugas terkait lainnya," ujar Capt Sudiarman.
Kehadiran kapal pesiar ini membawa manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar, khususnya dalam sektor pariwisata. Peningkatan belanja wisatawan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dan menciptakan lapangan kerja baru. Kunjungan ini juga menjadi momen promosi destinasi wisata di Indonesia Timur.
Dalam kesempatan yang sama, SVP Sekretaris Perusahaan SPJM, Tubagus Patrick, menyampaikan kunjungan Kapal MV Seaburn Quest menjadi stimulus bagi pengembangan pariwisata Kota Baubau. SPJM sangat bangga bisa menjadi bagian dari kesuksesan pelayanan kapal pesiar di kota Baubau, yang terkenal dengan wisata budaya dan sejarah.
"Dengan pelayanan yang aman dan tepat waktu serta koordinasi yang intens dengan pihak terkait, kami berharap kapal pesiar akan semakin sering berkunjung ke Baubau. Ini akan mendukung visi Pemerintah Kota Baubau untuk menjadi Hub Maritim di wilayah Sulawesi yang maju, berbudaya, dan berkelanjutan," pungkasnya.
(tri)