home news

HET LPG 3 Kg Turun di Parigi Moutong, Warga & Pangkalan Sambut Positif

Selasa, 08 April 2025 - 17:59 WIB
HET LPG 3 Kg Turun di Parigi Moutong, Warga & Pangkalan Sambut Positif
PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi mengumumkan penyesuaian Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk LPG 3 kg di Kabupaten Parigi Moutong. Foto/Istimewa
PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi mengumumkan penyesuaian Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk LPG 3 kg di Kabupaten Parigi Moutong. Penurunan harga ini mengikuti beroperasinya kembali Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) PT Prima Setosa Alam Lestari (PSAL) pada 24 Maret 2025, yang memungkinkan jarak distribusi kembali normal di wilayah tersebut.

"Penyesuaian ini berdasarkan Peraturan Gubernur Sulawesi Tengah Nomor 2 Tahun 2021. Dengan beroperasinya supply point di Parigi Moutong, biaya distribusi LPG 3 kg menurun, sehingga HET di pangkalan juga ikut turun," ujar Sales Area Manager Retail Sulawesi Tengah Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Adri Angga Aditya.

Saat ini, Kabupaten Parigi Moutong dilayani oleh 6 agen LPG dan memiliki 831 pangkalan resmi yang tersebar di seluruh kecamatan. Jaringan distribusi ini penting untuk menyuplai energi ke rumah tangga dan UMKM, khususnya di wilayah pelosok dan pesisir.

Penyesuaian HET bervariasi tergantung jarak distribusi dan kondisi geografis. Sebagai contoh, di Kecamatan Parigi, harga yang sebelumnya Rp19.900 kini turun menjadi Rp18.000. Penurunan serupa juga terjadi di Kecamatan Parigi Selatan, Parigi Tengah, dan Parigi Barat.

Di Kasimbar, HET turun dari Rp21.800 menjadi Rp19.900, sementara di kecamatan dengan harga tertinggi seperti Ongka Malino, Bolano, dan Bolano Lambunu, harga turun dari Rp25.400 menjadi Rp24.200.

Secara keseluruhan, hampir seluruh kecamatan mengalami penurunan HET sebesar Rp2.000 hingga Rp2.500 per tabung. Hal ini diyakini dapat meringankan beban ekonomi masyarakat dan memperluas akses terhadap energi bersubsidi yang lebih terjangkau.

Langkah ini disambut positif oleh pelaku usaha pangkalan dan masyarakat. Mahar, pemilik pangkalan di Kecamatan Tinombo Selatan, mengatakan pihaknya merasa lebih ringan, karena suplai sekarang lebih dekat dan harga resmi di pangkalan juga lebih terjangkau bagi masyarakat.
Baca Selanjutnya
Bagikan artikel ini:
Berita Lainnya
berita lainnya