Makkunrai Institute Gelar Pertemuan Perdana Program Beasiswa Kelas Seni
Tim SINDOmakassar
Sabtu, 12 April 2025 - 21:36 WIB
Makkunrai Institute melaksanakan kunjungan dan pertemuan perdana dengan calon penerima beasiswa Kelas Pengembangan Diri dan Kepribadian Anak Perempuan Berbasis Seni. Foto: Istimewa
Makkunrai Institute melaksanakan kunjungan dan pertemuan perdana dengan calon penerima beasiswa Kelas Pengembangan Diri dan Kepribadian Anak Perempuan Berbasis Seni di SDN 3 Bangkala-Antang, Sabtu (12/04).
Kegiatan ini menjadi langkah awal dari program seni yang menyasar anak-anak perempuan di wilayah Antang dan Manggala, khususnya dari komunitas rentan yang tinggal di sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Antang.
Agenda pertemuan perdana ini mencakup pengenalan program kepada peserta, pendamping, dan pelaksana, sekaligus penandatanganan MoU atau formulir kesediaan sebagai penerima beasiswa. Program ini akan berlangsung selama lima bulan, dari April hingga Agustus 2025, dengan rangkaian kegiatan mulai dari kelas rutin, sesi pra-resital pada bulan Mei, hingga puncak acara Gelar Karya yang direncanakan pada Agustus bertepatan dengan peringatan HUT Kemerdekaan RI.
Sebanyak tujuh anak dari berbagai latar belakang dan sekolah, termasuk SDN 3 Bangkala, SD Inpres Tello Baru 2, SD Muhammadiyah, serta anak-anak dari lingkungan sekitar TPA Antang, telah terpilih sebagai peserta perdana kelas seni ini.
Program ini digagas oleh Makkunrai Institute dan dilaksanakan secara kolaboratif bersama Fakultas Seni dan Desain Universitas Negeri Makassar (FSD UNM), Samata Foundation Landscape, Sanggar Seni SMARTBAR SMA Islam Athirah Bukit Baruga, serta ART VOLTS.
Menurut Nurhikmah, pendiri Makkunrai Institute, kegiatan ini berangkat dari keresahan terhadap persoalan sosial yang ia saksikan langsung di lingkungan tempat tinggalnya—yang kini juga menjadi kantor operasional lembaga. Ia menyoroti isu putus sekolah, pernikahan dini, serta minimnya akses anak-anak, khususnya perempuan, terhadap ruang-ruang pengembangan diri dan pendidikan karakter.
“Saya berharap, kelas seni ini dapat menjadi ruang alternatif yang bermakna dalam pendidikan karakter bagi anak-anak yang membutuhkan. Bukan hanya membekali mereka dengan keterampilan seni, tetapi juga membentuk kepercayaan diri, keberanian, dan daya tahan dalam menghadapi tantangan sosial," katanya.
Kegiatan ini menjadi langkah awal dari program seni yang menyasar anak-anak perempuan di wilayah Antang dan Manggala, khususnya dari komunitas rentan yang tinggal di sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Antang.
Agenda pertemuan perdana ini mencakup pengenalan program kepada peserta, pendamping, dan pelaksana, sekaligus penandatanganan MoU atau formulir kesediaan sebagai penerima beasiswa. Program ini akan berlangsung selama lima bulan, dari April hingga Agustus 2025, dengan rangkaian kegiatan mulai dari kelas rutin, sesi pra-resital pada bulan Mei, hingga puncak acara Gelar Karya yang direncanakan pada Agustus bertepatan dengan peringatan HUT Kemerdekaan RI.
Sebanyak tujuh anak dari berbagai latar belakang dan sekolah, termasuk SDN 3 Bangkala, SD Inpres Tello Baru 2, SD Muhammadiyah, serta anak-anak dari lingkungan sekitar TPA Antang, telah terpilih sebagai peserta perdana kelas seni ini.
Program ini digagas oleh Makkunrai Institute dan dilaksanakan secara kolaboratif bersama Fakultas Seni dan Desain Universitas Negeri Makassar (FSD UNM), Samata Foundation Landscape, Sanggar Seni SMARTBAR SMA Islam Athirah Bukit Baruga, serta ART VOLTS.
Menurut Nurhikmah, pendiri Makkunrai Institute, kegiatan ini berangkat dari keresahan terhadap persoalan sosial yang ia saksikan langsung di lingkungan tempat tinggalnya—yang kini juga menjadi kantor operasional lembaga. Ia menyoroti isu putus sekolah, pernikahan dini, serta minimnya akses anak-anak, khususnya perempuan, terhadap ruang-ruang pengembangan diri dan pendidikan karakter.
“Saya berharap, kelas seni ini dapat menjadi ruang alternatif yang bermakna dalam pendidikan karakter bagi anak-anak yang membutuhkan. Bukan hanya membekali mereka dengan keterampilan seni, tetapi juga membentuk kepercayaan diri, keberanian, dan daya tahan dalam menghadapi tantangan sosial," katanya.