Idrus Marham Sebut Ajakan Berdialog Presiden Prabowo Cerminkan Kepemimpinan yang Otentik
Tim SINDOmakassar
Minggu, 13 April 2025 - 20:44 WIB
Tokoh nasional asal Sulsel, Idrus Marham. Foto: Istimewa
Tokoh nasional asal Sulsel, Idrus Marham memberikan respon positif atas keinginan Prabowo untuk mengundang sejumlah tokoh yang selama ini dikenal berkarakter kritis untuk duduk semeja dan berdialog. Dimana saat ini, sudah dimulai oleh Sufmi Dasco yang berdialog dengan Rocky Gerung dkk.
Ketum DPP Golkar, Bahlil Lahadalia menuturkan, sebagai pemimpin yang visioner, ia menyambut respon Idrus dan ajakan Prabowo membuka dialog. Ini sebagai fondasi penting bagi pembentukan iklim masa depan yang lebih dialogis, transparan, produktif, dan solutif.
Memang kalau ditelaah secara lebih bijak, bukan barang berlebihan jika dikatakan sekaranglah momennya membangun, memperkuat dan memperkaya dialog - dialog kritis dengan ruh kebatinan ke-Indonesiaan yang diinspirasi oleh nilai nilai Pancasila, utamanya nilai Ketuhanan yang maha Esa.
Sehingga pada perkembangannya, dialog kritis memberi kontribusi penting bagi terbangunnya sinergisitas antara transparansi batin ke-Indonesiaan dengan rasionalitas yang selama ini menjadi karakter yang paling menonjol dari tokoh-tokoh kritis.
Ada semacam dasar keyakinan dalam diri Presiden Prabowo untuk mempercepat capaian jalan menuju Indonesia maju dan bermartabat. Semua pihak termasuk kalangan yang selama ini kritis, untuk sama-sama duduk semeja demi memperkokoh dan mempertajam batin dan rasionalitas ke-Indonesiaan.
Presiden Prabowo seperti hendak meyakinkan bahwa koalisi itu bukan sesuatu yang semata bisa dibuat dengan mengandalkan bargain-bargain atau komitmen politik semata.
Tapi koalisi juga bisa dibangun dalam ruang-ruang dialogis yang mengedepankan ide dan gagasan kritis sebagai instrumen utamanya. Tawaran untuk melakukannya, sudah dibuka oleh seorang presiden. Dan ini bukan pikiran politik yang berbasis tahayul.
Ketum DPP Golkar, Bahlil Lahadalia menuturkan, sebagai pemimpin yang visioner, ia menyambut respon Idrus dan ajakan Prabowo membuka dialog. Ini sebagai fondasi penting bagi pembentukan iklim masa depan yang lebih dialogis, transparan, produktif, dan solutif.
Memang kalau ditelaah secara lebih bijak, bukan barang berlebihan jika dikatakan sekaranglah momennya membangun, memperkuat dan memperkaya dialog - dialog kritis dengan ruh kebatinan ke-Indonesiaan yang diinspirasi oleh nilai nilai Pancasila, utamanya nilai Ketuhanan yang maha Esa.
Sehingga pada perkembangannya, dialog kritis memberi kontribusi penting bagi terbangunnya sinergisitas antara transparansi batin ke-Indonesiaan dengan rasionalitas yang selama ini menjadi karakter yang paling menonjol dari tokoh-tokoh kritis.
Ada semacam dasar keyakinan dalam diri Presiden Prabowo untuk mempercepat capaian jalan menuju Indonesia maju dan bermartabat. Semua pihak termasuk kalangan yang selama ini kritis, untuk sama-sama duduk semeja demi memperkokoh dan mempertajam batin dan rasionalitas ke-Indonesiaan.
Presiden Prabowo seperti hendak meyakinkan bahwa koalisi itu bukan sesuatu yang semata bisa dibuat dengan mengandalkan bargain-bargain atau komitmen politik semata.
Tapi koalisi juga bisa dibangun dalam ruang-ruang dialogis yang mengedepankan ide dan gagasan kritis sebagai instrumen utamanya. Tawaran untuk melakukannya, sudah dibuka oleh seorang presiden. Dan ini bukan pikiran politik yang berbasis tahayul.